Connect with us

Monitor

Kemenperin Sasar Hilirisasi di Sektor Industri Kecil dan Menengah

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri seyogyanya tidak hanya dilakukan industri skala besar, tetapi juga menyasar ke sektor industri kecil dan menengah (IKM). Dikarenakan banyak pelaku IKM di daerah yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan komoditas unggulan daerahnya masing-masing agar menjadi produk yang mempunyai nilai tambah lebih.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lewat Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya mendorong tumbuhnya pelaku IKM yang mampu mengolah dan memanfaatkan potensi sumber daya alam kita agar menjadi produk yang berdaya saing dan bernilai jual tinggi.

“Upaya ini terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi daerah dan nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita di Jakarta, Sabtu (28/10).

Menurut Reni IKM yang berdaya saing adalah yang dapat bertahan dalam persaingan di pasar. Sehingga IKM harus mampu menghasilkan produk yang sesuai keinginan pasar dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Reni mengemukakan, salah satu hilirisasi di sektor IKM yang sedang gencar dipacu yakni olahan jamur tiram. Guna mengembangkan sektor tersebut, Ditjen IKMA telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Wirausaha Baru IKM Pangan Olahan Jamur Tiram di Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada 24-28 Oktober 2023.

Kegiatan bimtek ini diikuti sebanyak 30 peserta.“Potensi di Kabupaten Banyuasin misalnya adalah jamur tiram yang dapat dimanfaatkan para IKM sebagai bahan baku produk olahan pangan yang dapat menjadi unggulan daerah setempat,” tuturnya.

Jamur tiram merupakan salah satu sumber protein nabati yang juga dapat digunakan sebagai pengganti daging. Selain itu, budidaya jamur tiram juga relatif mudah dan dapat tumbuh cepat dengan ruang yang relatif kecil, sehingga menjadikannya pilihan yang ideal untuk berbagai skala usaha, mulai dari rumahan hingga industri.

“Diharapkan penumbuhan pelaku wirausaha di sektor pengolahan pangan berbasis jamur tiram di Kawasan Transmigrasi Telang ini dapat membuka peluang bisnis serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” imbuhnya.

Dalam upaya melakukan peningkatan nilai tambah jamur tiram, yang perlu dilakukan antara lain adalah diversifikasi pengolahan produk pasca-panen. Pengolahan jamur tiram pasca-panen bertujuan memperpanjang umur simpan dan dapat dilakukan melalui teknologi pengawetan serta teknologi pengolahan.

“Dengan begitu, jamur tiram nantinya dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti kuliner (makanan siap saji), makanan ringan (keripik jamur), penyedap rasa, hingga tepung jamur tiram, yang dalam pengolahannya harus tetap memperhatikan standar keamanan pangan,” paparnya.

Reni berharap, pelaksanaan bimbingan teknis produksi olahan jamur tiram dapat menciptakan beragam produk turunan jamur tiram sehingga IKM mampu meningkatkan nilai tambah produknya, serta dapat memasarkan produknya untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Banyuasin bahkan hingga Provinsi Sumatera Selatan.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menambahkan, selain materi bimbingan teknis produksi, peserta juga mendapatkan materi terkait kewirausahaan seperti manajemen usaha, permodalan dan akses pembiayaan, legalitas usaha, pemasaran, serta izin edar produk.

“Semoga produk jamur tiram yang dihasilkan oleh wirausaha baru mampu memenuhi selera pasar dan berdaya saing”, ungkapnya. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan mesin peralatan secara simbolis dari Ditjen IKMA kepada kelompok IKM sebanyak 27 jenis mesin peralatan produksi olahan pangan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Monitor10 hours ago

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sedih Soal ini

Logistik10 hours ago

Soal Penyaluran BBM, BPH Migas Minta PT KAI Lakukan ini…

Sportechment10 hours ago

STY Coret 5 Pemain Timnas Indonesia, Nomor 4 Alasan Mau Haji

Monitor11 hours ago

Hadirnya Media Center KKP, ini Kata Plt Dirjen PSDKP

Keuangan11 hours ago

PT INTI Siap Produksi Kartu Prepaid Bank Mandiri

Infrastruktur11 hours ago

4 UMK Binaan Jasa Marga Ikuti Pameran Adiwastra Nusantara 2024

Monitor11 hours ago

Kawal Tata Kelola lobster, Ini Jurus Sakti KKP

Ruang Sujud13 hours ago

Sering Dikira Sama, Ini 9 Perbedaan Muhammadiyah dan Salafi

Monitor14 hours ago

Ternyata Ini 4 Sebab Perusahaan Alami Insolvensi, Apa Saja?

Monitor16 hours ago

Dukung Bersih-Bersih BUMN, Jaksa Agung Tegaskan Hal Ini

Ruang Sujud17 hours ago

Bertemu Syaikh Asal Saudi, UAH Sampaikan Kabar Gembira

Monitor17 hours ago

Diapresiasi Kemendagri, Berikut Capaian Positif Velix Wanggai Sebagai Pj. Gubernur Papua Pegunungan

Bisnis17 hours ago

Jelang World Water Forum 2024, Bandara Bali Lakukan Persiapan. Apa Saja?

Sportechment17 hours ago

Keren! Animator Indonesia Ikut Garap Film Kingdom of the Planet of the Apes, Siapa Dia?

Sportechment18 hours ago

NIKI Kembali Bakal Gelar Konser di Jakarta, Lihat Tanggalnya

Pariwisata18 hours ago

Horee.. Ada Long Weekend Lagi, Intip Promo Menarik di Hotel HIG Yuk!

Telekomunikasi18 hours ago

Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Membentang Tiga Negara, Siapa Saja?

Infrastruktur18 hours ago

Hutama Karya Bangun Proyek Pengaman Pesisir Teluk Jakarta, Ini Tujuannya

Asuransi18 hours ago

Asuransi Tradisional Masih Mendominasi Premi Asuransi Jiwa di Indonesia, Bagaimana IFG Life?

Ruang Sujud21 hours ago

Nekat Berhaji Tanpa Izin Pemerintah Saudi, Bolehkah?