Monitorday.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung pada 30 Oktober 2023 di Bandar Lampung. Salah satu topik pembahasan adalah perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengembangkan UMKM dan pertanian di Lampung.
“Agar UMKM dan pertanian di Lampung berkembang, tergantung pada kita semua sebagai masyarakat, pemerintah, dan para pemangku kepentingan. Saya juga berharap agar Muhammadiyah di Lampung dapat mengambil inisiatif dalam mengembangkan sektor UMKM dan pertanian di Lampung,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag juga menyampaikan pentingnya keberadaan UMKM bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM berkontribusi besar karena 60 persen produk domestik bruto (PDB) adalah sumbangsih dari 65,46 juta UMKM Indonesia. UMKM juga menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.
“Kalau UMKM berkembang, Indonesia Emas tahun 2045 itu bisa terwujud. Kita mau maju bersama-sama. Tidak hanya ekonomi tumbuh, tapi rakyat maju, itu kuncinya di UMKM,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menilai, toko dan warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat serta memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.
Data Euromonitor 2021 menunjukkan, dari 3,61 juta usaha ritel di Indonesia, sebanyak 3,57 juta di antaranya berbentuk toko dan warung tradisional.
Untuk itu, Kemendag sedang melaksanakan program kemitraan warung untuk mendorong peningkatan daya saing toko dan warung tradisional. Kemendag memfasilitasi akses kemitraan antara grosir modern dan toko dan warung tradisional yang didukung oleh akses pembiayaan atau perbankan. Salah satu wujudnya adalah kerja sama Kemendag dengan Muhammadiyah untuk membuka warung-warung di institusi pendidikan Muhammadiyah.
“Saya mengajak Muhammadiyah untuk membuat MoU membuka warung di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Nilai bantuannya Rp40 juta. Kemendag membantu Rp20 juta, dan Rp20 juta sisanya berupa pinjaman. Kami harap bersama agar warung-warung dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang diperhitungkan dengan memanfaatkan fasilitasi pendanaan ini,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan.