Monitorday.com – Ketua Umum PB Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF) Muhammad Muchlas Rowi menilai olahraga tradisional sudah jadi bagian integral dari budaya Masyarakat, oleh karena itu olahraga tradisional juga dapat menjadi daya tarik wisata yang akan mendatangkan devisa bagi negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Muchlas saat menghadiri Kongres The Association For International Sport for All (TAFISA) di Dusseldorf Jerman, pada Rabu-Ahad, 1 sampai 5 November 2023.
“Olahraga tradisional adalah permainan asli rakyat sebagai aset budaya budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial,” ucap Muchlas.
Muchlas melanjutkan, olahraga tradisional sering dimainkan dalam upacara-upacara adat penyambutan tamu dan hiburan oleh masyarakat primitif Indonesia dan suku-suku yang ada di seluruh Indonesia.
“Olahraga tradisional juga menjadi sebuah daya tarik pariwisata dan tentunya menjadi sebuah kekhasan suatu bangsa kekhasan tersebut merupakan unsur-unsur jati diri yang membedakan Indonesia dengan negara lainnya,” katanya.
Muchlas pun menyinggung peran olahraga tradisional sebagai bagian dari wawasan nusantara dan tentunya dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentu, restorasi olahraga tradisional dapat menjadi sebuah awal bagaimana restorasi budaya nasional guna meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotisme,” jelas Muchlas.
Muchlas berharap dengan menghadiri Kongres TAFISA ini, olahraga tradisional Indonesia bisa diekspose lebih dalam lagi. Sebagaimana olahraga modern, olahraga tradisional Indonesia juga diharapkan menjadi jalan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat sehingga multiplayer effectnya semakin besar.
Sebagai informasi, TAFISA adalah organisasi olahraga masyarakat tingkat internasional, tingkat dunia, yang berkedudukan Frankfurt, Jerman, yang menyelenggarakan kongres dunia setiap dua tahun sekali. Tahun ini merupakan Kongres yang ke-28, sebanyak 700 partisipan dari 70 negara hadir di Dusseldorf dalam event kali ini.
INATKF merupakan anggota penuh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) sebagai lembaga resmi negara, maka Muchlas memandang kongres TAFISA ini sangat penting guna mendukung berbagai olahraga tradisional di Indonesia.