Connect with us

News

Di Kongres TAFISA Ketum INATKF Dorong Insan Olahraga Internasional Lebih Artikulatif dalam Isu Perubahan Iklim

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Ketua Umum PB Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF) Muhammad Muchlas Rowi mengatakan dukungan pemerintah untuk olahraga tradisional sangat berarti. Hal ini berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang dapat dimainkan oleh olahraga untuk semua orang termasuk dalam mengatasi isu perubahan iklim.

Pernyataan itu disampaikan Muchlas di sela-sela menghadiri Kongres The Association For International Sport for All (TAFISA) di Dusseldorf Jerman, pada Rabu-Ahad, 1-5 November 2023.

Muchlas mengatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo juga bakal menghadiri Kongres TAFISA sekaligus menjadi Ketua Delegasi Indonesia untuk menyampaikan esensi sport for all (olahraga untuk semua) temasuk dalam relevansinya dengan isu perubahan iklim.

Manfaat olahraga selain sport for all sudah diketahui dalam hal kesehatan dan kesejahteraan. Namun perannya dalam mendorong dan memperkuat kelestarian lingkungan belum dipahami dengan jelas sehingga butuh dukungan oleh banyak pihak.

Selama ini Muhclas menilai, isu perubahan iklim belum secara optimal diartikulasikan oleh masyarakat olahraga internasional.

“Relevansi olahraga dengan pelestarian lingkungan belum cukup dimengerti. Padahal krisis iklim merupakan salah satu tantangan terbesar umat manusia saat ini dan hanya dapat diselesaikan jika semua sektor dan pemangku kepentingan mengambil tindakan saat ini,” beber Muchlas dalam sambutannya.

Muchlas memandang, kongres yang digelar dua tahun sekali itu sangat penting bukan saja mendukung berbagai olahraga tradisional di Indonesia. Tapi dalam isu-isu besar seperti climate change. Hal ini mengingat, TAFISA merupakan organisasi olahraga masyarakat internasional, yang tentunya memiliki gaung lebih besar bagi social
movement.

“Olahraga tradisional adalah permainan asli rakyat sebagai aset budaya budaya bangsa yang memiliki unsur oleh fisik tradisional. Permainan rakyat berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial. Namun, TAFISA juga perlu mengambil peranan dalam isu-isu besar seperti climate change,” ucap Muchlas di Jerman.

Tokoh Jawa Barat ini mengungkapkan, olahraga tradisional sering dimainkan dalam upacara-upacara adat, penyambutan tamu dan hiburan oleh masyarakat tradisional Indonesia dan suku-suku yang ada di seluruh Indonesia.

“Olahraga tradisional juga menjadi sebuah daya tarik pariwisata dan tentunya menjadi sebuah kekhasan suatu bangsa kekhasan tersebut merupakan unsur-unsur jati diri yang membedakan Indonesia dengan negara lainnya,” katanya.

Wakil Bendahara Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah ini menegaskan kebangkitan budaya diawali dari kebangkitan unsur-unsur yang membentuk bangunan kebudayaan olahraga tradisional.

“Bukan hanya menjadi sebuah event masyarakat yang bertujuan untuk kebugaran masyarakatnya akan tetapi lebih jauh lagi bahwa olahraga tradisional menjadi sebuah kebudayaan yang membentuk ciri khas dan jati diri sebuah bangsa kebangkitan olahraga tradisional,” jelasnya.

“Dengan demikian, maka dapat berimplikasi pada kebangkitan budaya nasional yang kini mendapat ancaman budaya globalisasi,” pungkasnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *