Monitorday.com – Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengkritik Tata Kelola perusahaan BUMN Karya di pemerintahan Presiden Joko Widodo yang terbilang buruk.
Menurut Ganjar BUMN Karya yang dililit utang disebabkan oleh tata kelola yang buruk. “Itu kalau governance itu bisa ngukur kok,” kata Ganjar.
Hal tersebut disampaikan Ganjar dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Kepala Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman Mukhlis menilai utang BUMN Karya meningkat seiring dengan tingkat pengembalian pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai harapan.
Ganjar mengatakan sudah banyak BUMN Karya bangkrut karena pembangunan infrastruktur yang ugal-ugalan tanpa mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.
“Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent. Kita gak boleh ugal-ugalan,” katanya.
Walhasil, saat ini perusahaan BUMN banyak yang mengandalkan jaring pengaman APBN. Sebagaimana diketahui saat terjadi masalah pemerintah kemudian menyuntik modal.
Ganjar pun menyindir bahwa BUMN yang merugi tidak mendapatkan sanksi. “Ada gak sih penalty buat mereka [BUMN], kalau kamu gak perform, kamu gak gajian?” katanya.
Oleh karena itu, kata Ganjar, nantinya dia akan mengkaji perusahaan-perusahaan BUMN Karya. Dalam hal itu dia akan mengandalkan pasangannya pada Pilpres 2023, Mahfud MD.
Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran khusus untuk menyelamatkan BUMN karya yang kini hampir karam ditelan utang.