Monitorday.com – Elit PDIP menyebut pihaknya enggan memberhentikan Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai banteng, karena putra Presiden Jokowi itu disebut pandai memutarbalikkan fakta.
Menanggapi hal itu, Gibran justru balik mempertanyakan sikap dia selama ini. Menurutnya, selama ini, dirinya justru yang sering diserang.
“Lha saya ngapain. (Playing victim bila dipecat?) Yang diserang kan saya terus, saya diam terus gimana,” kata Gibran kepada wartawan, Jumat (10/11).
Selain disebut playing victim, tatus bakal cawapres Gibran juga dipertanyakan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, usai putusan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Anwar Usman terbukti melanggar etik berat.
Menanggapi hal itu, Gibran menyatakan dirinya menghormati keputusan yang MKMK. “Kita menghormati keputusan yang ada,” ujarnya.
Lalu ketika disinggung apakah putusan tersebut menghalangi dirinya maju di Pilpres di 2924, Gibran sekali lagi menegaskan dirinya menghormati keputusan MKMK. “Ya sekali lagi kami menghormati keputusan yang sudah ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, PDI-P enggan memecat atau memberhentikan Gibran, karena Wali Kota Solo itu dianggap pandai memutarbalikkan fakta dan seolah-olah menjadi korban, bila PDI-P mengambil langkah tersebut.
Sikap inilah yang kemudian membuat perlakuan PDI-P terhadap Gibran, berbeda dengan kader lainnyang yang melakukan tindakan serupa.
“Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah,” ujarnya.