Monitorday.com- Sebanyak tiga kampus Muhammadiyah telah disiapkan untuk menggelar Uji Publik bakal capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024. Ketiga Universitas Muhammadiyah tersebut antara lain UM Surabaya, UM Surakarta dan UM Jakarta.
UM Surabaya untuk uji Publik pasangan Prabowo-Gibran, pada 21 November, UM Surakarta untuk Anies-Muhaimin pada 22 November, dan UM Jakarta untuk pasangan Ganjar-Mahfud pada 23 November.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pada pilpres ini pihaknya berharap siapa pun yang menang atau yang kalah memahaminya sebagai kontestasi.
“Maka, masing-masing bacapres-cawapres diharapkan dapat berkontestasi secara elegan dan konstitusional,” ujarnya, di UMS, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/11).
Untuk diketahui, semula direncanakan uji publik pasangan Prabowo-Gibran digelar di Universitas Muhammadiyah Malang, namun kini dialihkan ke Universitas Muhammadiyah Surabaya.
“Uji publik merupakan langkah elegan Muhammadiyah setelah beberapa kali pemilu tidak boleh lagi ada politik perpecahan atau ‘beli kucing dalam karung’ walaupun ‘karungnya bolong’,” ujar Haedar.
Haedar berharap para bacapres-bacawapres dan timnya legowo dengan skema uji publik tersebut. Sebab, Muhammadiyah tidak ada pemihakan khusus kepada pasangan mana pun dan itu garis organisasi yang tidak boleh ditawar lagi.
“Politik kita harus semakin cerdas, semakin objektif, maka uji publik itu harus dimanfaatkan,” ujar Haedar.
Sementara itu Rektor UM Surabaya yang juga Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono menyampaikan kesiapannya dalam menggelar uji publik Prabowo-Gibran.
Uji publik ini akan menjadi referensi bagi warga Muhammadiyah maupun masyarakat luas untuk menentukan pilihannya secara cerdas dan objektif.
“Kami akan siapkan seluruh sarana agar uji publik dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Sukadiono.
Sukadiono menambahkan peringatan Milad Ke-111 Muhammadiyah tahun ini sengaja mengulas tema terkait sikap politik warga Muhammadiyah.
“Acara peringatan milad ini sengaja mengundang semua pimpinan daerah Muhammadiyah di tingkat kabupaten/kota. Kami ingin warga Muhammadiyah kompak dan punya komitmen yang sama dalam pemilu 2024,” ucap Sukadiono.