Connect with us

Ruang Sujud

Adab Islam dalam Memuliakan Buruh: Panduan bagi Pemilik Usaha dan Pekerja

Published

on

Monitorday.com – Islam mengajarkan prinsip-prinsip adab (etika) yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan antara buruh dan majikan. Dalam dunia kerja, buruh seringkali berada dalam posisi yang lebih lemah, baik secara ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya adab dalam memperlakukan buruh agar mereka diperlakukan dengan keadilan dan penghormatan yang layak. Artikel ini akan membahas adab Islam terhadap buruh, baik dari sudut pandang majikan maupun pekerja, serta bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diaplikasikan dalam konteks dunia kerja saat ini.

Prinsip Adab Islam terhadap Buruh

Dalam Islam, setiap individu memiliki martabat dan hak yang harus dihormati, tidak terkecuali buruh. Rasulullah SAW memberikan teladan yang sangat baik dalam memperlakukan buruh. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Berilah upah kepada buruh sebelum kering keringatnya.” Hadis ini menegaskan bahwa buruh berhak menerima hak-haknya, termasuk upah, secara tepat waktu dan layak. Prinsip ini mencerminkan rasa keadilan dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari seorang majikan terhadap pekerja mereka.

Selain itu, Islam juga mengajarkan agar buruh tidak diperlakukan dengan sewenang-wenang. Seorang majikan diharapkan untuk memperlakukan buruh dengan kasih sayang, penuh rasa hormat, dan tidak membebani mereka dengan tugas yang tidak mampu mereka lakukan. Hal ini sebagaimana tercermin dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Tunaikan hak-hak buruh, dan janganlah memberatkan mereka dengan pekerjaan yang tidak mampu mereka lakukan.” Dengan kata lain, seorang majikan wajib memperhatikan kemampuan pekerja dan memberikan tugas yang sesuai dengan kapasitas mereka.

Hak Buruh dalam Islam

Islam memberikan perhatian khusus terhadap hak-hak buruh. Salah satu hak utama buruh adalah upah yang layak. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji dan perjanjian-perjanjian itu, kecuali yang dibatalkan oleh hukum syara’. Dan janganlah kalian menipu atau memanipulasi upah pekerja.” (QS. Al-Mutaffifin: 1-3). Ayat ini menunjukkan bahwa dalam Islam, seorang buruh berhak untuk mendapatkan upah yang sesuai dengan pekerjaannya, tanpa ada penipuan atau manipulasi.

Selain itu, buruh juga berhak atas perlindungan fisik dan psikologis selama bekerja. Islam mengajarkan untuk memberikan kondisi kerja yang aman dan sehat. Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa memberi beban kerja yang berlebihan kepada buruh yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka adalah bentuk ketidakadilan. Oleh karena itu, penting bagi seorang majikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, baik dari segi fisik maupun mental, serta tidak memaksa buruh untuk bekerja melebihi batas kemampuan mereka.

Adab Majikan terhadap Buruh

Sebagai seorang majikan, salah satu kewajiban yang sangat penting adalah memperlakukan buruh dengan adab yang baik. Dalam Islam, seorang majikan harus memandang buruh sebagai mitra yang memiliki martabat yang harus dihargai. Oleh karena itu, majikan harus memberikan penghormatan kepada buruh, baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Mengucapkan kata-kata yang baik dan menghindari sikap yang merendahkan adalah salah satu contoh adab yang diajarkan dalam Islam.

Selain itu, seorang majikan harus memberikan keadilan kepada buruh, baik dalam hal pembagian tugas, waktu kerja, dan yang paling penting adalah pembagian upah. Islam sangat menekankan pentingnya memenuhi hak buruh dengan segera dan tidak menundanya. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Berilah upah kepada buruh sebelum kering keringatnya.” Memberikan upah yang tepat waktu dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan merupakan bentuk penghargaan dan keadilan terhadap buruh.

Adab Buruh terhadap Majikan

Di sisi lain, buruh juga memiliki kewajiban untuk berlaku adil dan penuh rasa tanggung jawab terhadap majikan. Dalam Islam, seorang buruh diharapkan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga amanah yang diberikan, dan tidak melalaikan tugas mereka. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba bekerja dengan baik, maka ia akan diberi pahala yang besar.” Dengan kata lain, seorang buruh yang bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT.

Seorang buruh juga diajarkan untuk berbicara dengan sopan santun kepada majikan dan menjaga hubungan yang baik dengan mereka. Meskipun dalam posisi yang lebih rendah, Islam mengajarkan untuk tetap menjaga adab dan tidak bersikap kasar atau tidak sopan. Hal ini menciptakan suasana kerja yang harmonis dan saling menghargai antara majikan dan buruh.

Membangun Hubungan Kerja yang Harmonis

Untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis, baik majikan maupun buruh harus saling memahami hak dan kewajiban masing-masing. Islam mengajarkan untuk membangun komunikasi yang baik dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Majikan diharapkan untuk memberi perhatian lebih terhadap kesejahteraan buruh, sementara buruh diharapkan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan menjaga hubungan yang baik dengan majikan.

Saling menghargai antara kedua belah pihak sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan penuh berkah. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan dengan niat yang baik akan mendatangkan pahala dan keberkahan. Oleh karena itu, menjaga hubungan yang baik antara buruh dan majikan bukan hanya penting untuk kelancaran pekerjaan, tetapi juga untuk memperoleh keberkahan dalam hidup.

Kesimpulan

Islam menekankan pentingnya adab yang baik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan antara buruh dan majikan. Seorang majikan diharapkan untuk memperlakukan buruh dengan keadilan, memberikan upah yang layak, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sementara itu, buruh diharapkan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga amanah, dan berperilaku sopan terhadap majikan. Dengan saling menghargai dan memahami hak serta kewajiban masing-masing, hubungan antara buruh dan majikan akan berjalan dengan baik, membawa keberkahan dan kebaikan bagi kedua belah pihak.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ruang Sujud

Hikmah di Balik Tahallul: Simbol Penyempurnaan dan Kebebasan dari Larangan Ihram

Published

on

Monitorday.com – Tahallul dalam ibadah haji bukan sekadar ritual mencukur rambut, melainkan simbol dari transformasi spiritual yang mendalam. Proses ini melambangkan penyempurnaan ibadah dan pelepasan diri dari berbagai larangan yang mengikat selama ihram.

Secara psikologis dan spiritual, tahallul memberi efek besar bagi jemaah haji. Setelah berhari-hari menjalani ibadah dalam kondisi terbatas, mereka akhirnya kembali kepada kebebasan yang diperbolehkan oleh syariat. Ini mengajarkan bahwa kebebasan sejati datang setelah perjuangan dan ketaatan.

Tahallul juga mencerminkan penyucian diri secara lahir dan batin. Rambut yang dicukur menjadi simbol bahwa seseorang telah “menghapus” kesombongan, ego, dan dosa masa lalu. Ia kembali ke fitrah, seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa.

Lebih dari itu, tahallul menjadi titik awal untuk membawa semangat haji ke dalam kehidupan sehari-hari. Seorang yang telah bertahallul sejatinya harus menjaga kemurnian niat, meningkatkan ibadah, dan menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat.

Continue Reading

Ruang Sujud

Panduan Praktis Pelaksanaan Tahallul: Tata Cara Cukur Rambut yang Disyariatkan

Published

on

Monitorday.com – Salah satu bagian penting dari tahallul adalah mencukur rambut atau memendekkannya, yang dikenal dengan istilah halq (mencukur habis) dan taqsir (memotong sebagian). Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan simbol kesucian serta kerendahan hati.

Untuk pria, lebih utama melakukan halq, yaitu mencukur rambut hingga gundul. Namun, jika tidak memungkinkan, taqsir juga diperbolehkan. Sedangkan bagi wanita, hanya disyariatkan untuk memotong sedikit bagian ujung rambut, kurang lebih satu ruas jari.

Waktu pelaksanaan cukur rambut ini dilakukan setelah melempar jumrah dan menyembelih hewan (jika wajib). Proses mencukur sebaiknya dilakukan oleh tukang cukur yang tersedia di Mina atau Makkah, dan hendaknya dimulai dari sisi kanan kepala, lalu dilanjutkan ke sisi kiri.

Ada keutamaan besar bagi mereka yang mencukur habis rambutnya. Rasulullah SAW mendoakan tiga kali bagi orang yang halq dan satu kali bagi yang taqsir. Ini menunjukkan nilai spiritual dari ketundukan total kepada perintah Allah melalui simbol mencukur rambut.

Continue Reading

Ruang Sujud

Perbedaan Tahallul Awal dan Tahallul Tsani: Penjelasan Lengkap dan Hikmahnya

Published

on

Monitorday.com – Dalam prosesi ibadah haji, tahallul memiliki dua tingkatan penting: Tahallul Awal (pertama) dan Tahallul Tsani (kedua). Kedua tahapan ini menjadi penanda status jemaah dalam menjalani sisa ibadah dan kehidupan setelah ihram.

Tahallul Awal terjadi setelah jemaah menyelesaikan dua dari tiga amalan berikut: melempar jumrah aqabah, menyembelih hewan, dan mencukur rambut. Setelah tahallul awal, sebagian besar larangan ihram menjadi gugur, kecuali larangan berhubungan suami istri. Pada titik ini, jemaah boleh mengenakan pakaian biasa, memakai wewangian, dan memotong kuku.

Tahallul Tsani dilakukan setelah jemaah menyelesaikan tiga amalan tersebut secara lengkap. Setelah tahallul kedua ini, semua larangan ihram resmi dihapus, termasuk hubungan suami istri. Dengan demikian, jemaah telah sepenuhnya kembali ke keadaan halal.

Hikmah dari dua tingkatan tahallul ini adalah untuk memberikan jeda dalam proses penyucian diri dan menandai transisi spiritual dari keadaan ihram menuju kebebasan syar’i. Tahallul juga menjadi simbol bahwa seseorang telah melewati perjuangan spiritual dan fisik selama haji.

Continue Reading

Ruang Sujud

Tahallul dalam Ibadah Haji: Makna, Jenis, dan Urutannya

Published

on

Monitorday.com – Tahallul adalah salah satu rukun penting dalam ibadah haji yang menandai berakhirnya sebagian atau seluruh larangan ihram. Secara bahasa, tahallul berasal dari kata halla yang berarti “membuka” atau “membebaskan”. Dalam konteks haji, tahallul berarti terbebasnya seseorang dari larangan-larangan ihram setelah melakukan amalan tertentu.

Dalam pelaksanaannya, tahallul terbagi menjadi dua jenis, yaitu Tahallul Awal dan Tahallul Tsani. Tahallul Awal dilakukan setelah menyelesaikan dua dari tiga amalan utama: lempar jumrah, menyembelih hewan, dan mencukur rambut. Sedangkan Tahallul Tsani dilakukan setelah ketiga amalan tersebut selesai.

Urutan pelaksanaan tahallul biasanya dimulai setelah melempar jumrah aqabah, dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban (bagi yang wajib), lalu mencukur atau memotong rambut. Setelah itu, jemaah diperbolehkan melepaskan pakaian ihram dan melakukan aktivitas biasa seperti memakai wangi-wangian, kecuali berhubungan suami-istri yang baru diperbolehkan setelah tahallul kedua.

Tahallul bukan hanya ritual simbolik, tetapi memiliki makna spiritual mendalam. Ini menunjukkan bahwa seorang haji telah menyelesaikan tahapan penting dalam ibadahnya dan siap kembali ke kehidupan normal dengan semangat baru dan jiwa yang suci.

Continue Reading

Ruang Sujud

Pelajaran Hidup dari Nabi Ishaq AS: Kesabaran, Ketaatan, dan Keberkahan Keluarga

Published

on

Monitorday.com – Nabi Ishaq AS adalah simbol kesabaran, ketaatan, dan keberkahan dalam keluarga. Kisah hidupnya memberikan pelajaran mendalam bagi umat Islam hingga hari ini.

Pertama, dari kelahirannya kita belajar tentang kesabaran. Baik Ibrahim maupun Sarah tak pernah putus harap kepada Allah, meskipun secara logika sangat kecil kemungkinan memiliki anak. Kesabaran mereka akhirnya membuahkan mukjizat.

Kedua, ketaatan Nabi Ishaq terhadap ajaran ayahnya sangat luar biasa. Ia menjadi contoh anak saleh yang setia meneruskan jalan kebaikan. Dalam banyak riwayat, Ishaq selalu menjaga kemurnian ajaran tauhid tanpa kompromi.

Ketiga, kehidupan keluarga Nabi Ishaq menggambarkan betapa pentingnya peran rumah tangga dalam membentuk peradaban. Ia mendidik Ya’qub dengan ilmu dan iman. Rumahnya menjadi tempat lahirnya generasi penerus nabi.

Keempat, kehidupan beliau menunjukkan bahwa keberkahan datang dari Allah ketika seseorang hidup dalam ketaatan. Meskipun tidak menjalani banyak perang atau konflik besar, kehidupan Nabi Ishaq penuh kedamaian dan ketenangan.

Dari Nabi Ishaq kita belajar bahwa menjadi pembawa cahaya tidak selalu melalui cara yang dramatis, tapi bisa juga lewat kesabaran, pendidikan, dan keteladanan yang mengakar kuat dalam keluarga dan masyarakat.

Continue Reading

Ruang Sujud

Peran Nabi Ishaq AS dalam Mewariskan Ajaran Islam kepada Bani Israil

Published

on

Monitorday.com – Meskipun tidak sebanyak kisah nabi lain, peran Nabi Ishaq AS dalam sejarah Islam sangat besar. Ia merupakan penghubung penting antara Nabi Ibrahim AS dan keturunan para nabi yang tersebar dari Bani Israil.

Nabi Ishaq menetap di wilayah Palestina dan terus berdakwah menyeru kepada keesaan Allah. Ia menjadi pemimpin spiritual yang dihormati. Dalam Al-Qur’an, ia disebutkan dalam banyak ayat, seperti dalam Surah Al-Baqarah dan Al-An’am, sebagai bagian dari para nabi pilihan.

Putra Nabi Ishaq yang bernama Ya’qub atau Israel, kemudian menjadi leluhur dari dua belas suku Bani Israil. Ini menunjukkan bagaimana ajaran yang dibawa Nabi Ishaq diteruskan secara turun-temurun.

Bani Israil dikenal sebagai umat yang banyak menerima para nabi. Dari keturunan Ishaq dan Ya’qub muncul Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, dan Isa. Inilah alasan mengapa Nabi Ishaq disebut sebagai pewaris spiritual dari ayahnya, dan nenek moyang dari banyak nabi yang membawa cahaya ilahi.

Peran Nabi Ishaq dalam mewariskan ajaran tauhid sangat vital. Ia menanamkan nilai-nilai tersebut dalam keluarga, yang kemudian menyebar luas ke masyarakat dan bangsa.

Continue Reading

Ruang Sujud

Kisah Kelahiran Nabi Ishaq AS: Mukjizat di Usia Senja Sarah dan Ibrahim

Published

on

Monitorday.com – Kisah kelahiran Nabi Ishaq AS adalah salah satu cerita penuh mukjizat dalam sejarah kenabian. Ia lahir dari pasangan yang sudah sangat tua, yaitu Nabi Ibrahim AS dan istrinya Sarah, yang sebelumnya divonis mandul.

Ketika malaikat datang menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran seorang anak, Sarah sempat heran dan tertawa karena merasa usianya sudah tidak memungkinkan untuk hamil. Namun, Allah berkehendak lain. Dalam Al-Qur’an Surah Hud ayat 71, disebutkan bahwa malaikat menyampaikan, “Kami memberi kabar gembira kepadamu (Ibrahim) tentang kelahiran Ishaq, dan setelah Ishaq, Ya’qub.”

Kelahiran Ishaq bukan sekadar hadiah, tetapi juga bagian dari rencana besar Allah. Dari keturunannya lahir para nabi besar seperti Ya’qub, Yusuf, Musa, dan Isa. Garis keturunan ini menjadi fondasi utama Bani Israil, yang membawa risalah ilahi kepada banyak bangsa.

Mukjizat ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Ia mampu memberi keturunan kepada pasangan yang secara logika tak mungkin lagi memiliki anak. Kisah ini juga menjadi pelajaran tentang harapan, keimanan, dan keajaiban doa.

Ishaq tumbuh dalam keluarga yang sarat dengan nilai keimanan. Ia melihat langsung perjuangan ayahnya dalam menegakkan tauhid. Hal ini menjadi bekal yang membentuk dirinya sebagai seorang nabi dan pemimpin spiritual.

Continue Reading

Ruang Sujud

Nabi Ishaq AS: Keteladanan Seorang Nabi dalam Meneruskan Risalah Tauhid

Published

on

Monitorday.com – Nabi Ishaq AS merupakan salah satu nabi penting dalam garis keturunan para nabi besar. Ia adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan Sarah, serta ayah dari Nabi Ya’qub AS. Dalam Islam, Nabi Ishaq dikenal sebagai pribadi yang lembut, bijaksana, dan teguh dalam menegakkan ajaran tauhid.

Lahir dari pasangan lanjut usia, kehadiran Ishaq merupakan jawaban atas doa panjang Nabi Ibrahim. Allah SWT mengabadikan kelahiran Ishaq sebagai salah satu mukjizat. Meskipun sedikit riwayat langsung yang mengisahkan kehidupannya, namun keteladanan beliau dalam menjaga ajaran tauhid sangat penting.

Nabi Ishaq melanjutkan dakwah ayahnya di wilayah Syam. Ia menjaga ajaran tauhid agar tidak terkontaminasi oleh penyembahan berhala yang kembali merebak. Dalam catatan sejarah Islam, ia dikenal sebagai sosok yang penuh kasih dan tidak pernah lelah membimbing umatnya.

Keteladanan beliau tidak hanya dalam berdakwah, tapi juga dalam kehidupan rumah tangga. Ia mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai kenabian, hingga akhirnya salah satu putranya, Nabi Ya’qub AS, diangkat menjadi nabi dan melanjutkan dakwah.

Salah satu pelajaran besar dari Nabi Ishaq adalah kesabarannya dalam menghadapi ujian, ketaatannya kepada Allah, dan kesungguhan dalam melestarikan warisan spiritual ayahnya. Warisan inilah yang menjadi pondasi peradaban Bani Israil.

Continue Reading

Ruang Sujud

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Saat Melakukan Sa’i

Published

on

Monitorday.com – Selain melangkah secara fisik, sa’i juga disertai dengan amalan-amalan yang memperkuat dimensi spiritual. Sepanjang perjalanan dari Shafa ke Marwah, jamaah disunnahkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan mengingat perjuangan Siti Hajar.

Saat memulai dari Shafa, jamaah dianjurkan untuk membaca:

> “Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya’ā’irillāh…”

Setelah itu, jamaah bisa mengangkat tangan dan berdoa kepada Allah. Doa apa pun bisa dipanjatkan selama tidak mengandung dosa. Banyak ulama menyarankan untuk memperbanyak dzikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar.

Di antara dua bukit, terdapat area hijau yang disebut Mas’a. Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil (raml) di area ini sebagai bentuk meneladani Siti Hajar yang berlari saat mencari air. Di sepanjang perjalanan, fokus pada doa dan muhasabah diri sangat dianjurkan.

Sa’i menjadi momen untuk memperbarui niat, memperbanyak doa untuk diri sendiri, keluarga, dan umat. Karena itu, jamaah sebaiknya tidak hanya fokus pada gerakan fisik, namun juga pada kekhusyukan hati saat memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT.

Continue Reading

Ruang Sujud

Sa’i di Era Modern: Dari Tradisi Nabawi ke Kenyamanan Jamaah

Published

on

Monitorday.com – Dulu, sa’i dilakukan di antara dua bukit yang benar-benar tandus dan terbuka, di tengah panas gurun yang menyengat. Kini, tempat sa’i telah berubah drastis. Pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai pembaruan, menjadikan tempat sa’i lebih nyaman, ber-AC, dan dilengkapi jalur khusus lansia serta pengguna kursi roda.

Transformasi ini membuat ibadah sa’i tetap bisa dilakukan oleh semua kalangan, tanpa mengurangi makna dan nilai spiritualnya. Modernisasi fasilitas tidak berarti menghilangkan ruh ibadah, justru menjadi bentuk rahmat agar semua umat Islam bisa menunaikan ibadahnya dengan lebih baik.

Meskipun demikian, penting bagi jamaah untuk tetap memahami konteks sejarah sa’i. Kenyamanan saat ini bukan untuk menjadikan ibadah ringan-ringan saja, tapi untuk memudahkan umat tetap bisa meneladani perjuangan Siti Hajar dengan penuh kesadaran.

Perubahan ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dinamis. Modernisasi fasilitas ibadah adalah bukti bahwa Islam memperhatikan kemudahan dan kenyamanan umatnya, selama tidak mengubah syariat yang telah ditetapka

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment11 minutes ago

Timnas Voli Putra Indonesia Siap Tampil di AVC Nations Cup 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

News29 minutes ago

Mendikdasmen Upayakan Kurikulim Ai dan Coding Masuk RUU Sisdiknas

Sportechment52 minutes ago

David Beckham Resmi Sandang Gelar ‘Sir’, Penghargaan Bergengsi dari Kerajaan Inggris

News4 hours ago

Warga Aceh Minta Prabowo Copot Tito Karnavian, Soal Apa?

News11 hours ago

Ditjen PSDKP Apresiasi Partisipasi UNJ di IUU Fishing Day 2025

News13 hours ago

KPK Sudah Telusuri Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Raja Ampat, Bagaimana Posisi Bahlil?

News14 hours ago

Hey Bobby! Empat Pulau Bukan Warisanmu

News14 hours ago

JK Ungkap Perjanjian Helsinki: Aceh Miliki 4 Pulau Sejak Era Sukarno

Sportechment21 hours ago

Real Madrid Rekrut Franco Mastantuono, Bintang Muda Argentina Bertalenta Tinggi

News21 hours ago

Israel Serang Iran, Kemlu RI Himbau WNI Waspada dan Tunda Perjalanan

Sportechment23 hours ago

Wow! Meta Suntik Dana Ratusan Triliun ke Scale AI, Apa Tujuannya?

News23 hours ago

Wamendikdasmen Ajak UMMI Jadi Garda Terdepan Risalah Islam Berkemajuan di Perguruan Tinggi

Sportechment24 hours ago

AFC Tunjuk Arab Saudi dan Qatar Jadi Tuan Rumah Babak 4, Erick Thohir Buka Suara

News24 hours ago

Termasuk Artis Zaskia Adya Mecca, 10 WNI Ikut Global March to Gaza

News1 day ago

Serangan Udara Israel Tewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran

News2 days ago

Kasus Perusakan Hutan Raja Ampat, Kemenhut Pertimbangkan Langkah Hukum

News2 days ago

Prabowo Yakin Ekonomi RI Siap Mengejutkan Banyak Negara

Sportechment2 days ago

Muse Siap Gebrak Jakarta, Cek Harga Tiketnya

News2 days ago

1000 Aktivis Pro Palestina Afrika Utara Gelar Long March ke Gaza

Sportechment2 days ago

Al-Ahly vs Inter Miami Jadi Laga Pembuka Piala Dunia Antarklub 2025, Catat Jadwalnya