Monitorday.com – Ayam dan daging merah kembali dijual di Jalur Gaza setelah empat bulan tidak tersedia akibat penutupan perbatasan oleh penjajah ‘Israel’.
Akibat tindakan rezim Zionis, 2,4 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan makanan dan barang-barang penting.
Kebijakan penjajah ‘Israel’ membiarkan warga Palestina kelaparan dengan harapan dapat memaksa kelompok pejuang Palestina untuk membebaskan tahanan ‘Israel’.
Harga sayur-sayuran melonjak ke tingkat yang belum pernah tercapai sebelum genosida Oktober 2023.
Beberapa barang mengalami kenaikan harga lebih dari 300 persen.
Menurut Watan, harga tepung terigu seberat 25 kilogram naik menjadi US$150 dari harga sebelumnya US$25.
Keamanan pangan di Gaza telah memasuki fase kritis yang memengaruhi hampir 90 persen populasi.
Pengangguran di Gaza telah melampaui 90 persen sementara kemiskinan melampaui 85 persen.
Kesepakatan gencatan senjata datang pada hari ke-470 aksi genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza.
Aksi tersebut dimulai pada 7 Oktober 2023 dan menyebabkan lebih dari 157.000 warga Palestina syahid dan terluka.
Sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita, dengan lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.
Kehancuran besar-besaran dan kelaparan telah menewaskan puluhan anak-anak dan orang tua.
Situasi ini merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Kondisi di Gaza semakin memburuk akibat pembatasan yang diberlakukan oleh penjajah ‘Israel’.
Masyarakat Gaza berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis yang berkepanjangan.
Pemerintah dan organisasi internasional terus mendesak agar akses bantuan kemanusiaan dibuka kembali.
Krisis ini menunjukkan dampak serius dari konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut.