Monitorday.com – Aliansi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia mengadakan dialog kebangsaan dengan fokus pada dukungan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang aman dan damai. Acara ini berlangsung di kampus Universitas Azzahra, Jakarta Timur, dengan partisipasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan sivitas akademika Universitas Azzahra.
Dialog ini mengusung tema ‘Kampus Sebagai Laboratorium Akademisi dalam Menyongsong Pemilu Damai 2024’. Koordinator Pusat DEMA PTKIN, Sahrus Sobirin, menegaskan bahwa kampus merupakan laboratorium akademisi yang menawarkan kebebasan berpikir dan dijamin oleh negara. Oleh karena itu, kampus harus menjadi lingkungan yang bebas dari polarisasi politik praktis.
“Sebagai mahasiswa kritis, dalam menghadapi polemik politik, kita harus benar-benar waspada dan memahami berbagai peristiwa saat ini. Polaritas yang dibangun untuk memecah belah dan menciptakan ketegangan di negara,” ujarnya.
Sobirin menyatakan harapannya agar Pemilu berjalan damai sesuai dengan semboyan luber jurdil. “Kita tidak ingin kampus dan mahasiswa terlibat dalam polarisasi yang dapat membuat Pemilu 2024 menjadi kacau. Kita harus bersatu untuk menjaga stabilitas negara kita,” tambahnya.
Sekretaris Pusat DEMA PTKIN, Aditya Dermawan, menekankan agar polemik politik tidak mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat. “Ini menjadi tugas kita, sebagai mahasiswa yang hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas politik negara saat Pemilu 2024,” ungkapnya.
Dalam dialog tersebut, Prof Dr Muhammad Said MA, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, menyoroti peran mahasiswa dalam menjaga kedaulatan Indonesia dan menjadi garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi. Sahrus Sobirin mengajak seluruh akademisi, mahasiswa, dan masyarakat untuk bersatu dalam menjaga perdamaian dan ketertiban selama Pemilu 2024.