Monitorday.com – Dalam lanskap digital saat ini, kawasan Asia Pasifik muncul sebagai pusat pertumbuhan lalu lintas telekomunikasi dan data center. Chief Executive Officer PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Budi Satria Dharma Purba, mengungkapkan bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada pertumbuhan signifikan dalam kapasitas data center di Singapura, Australia, Malaysia, dan Indonesia.
Telin dan BW Digital baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.
“Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antardata center di negara-negara ini dan membentuk masa depan lanskap bawah laut Asia Pasifik,” ujar Budi Satria pada Rabu (15/5/2024).
Hawaiki Nui 1 akan mendukung pengembangan ekosistem digital di Nongsa Digital Park, Batam, Indonesia. Bersama dengan kabel Hawaiki yang telah ada dan menghubungkan Sydney, Auckland, dan Pantai Barat AS sejak 2018, Hawaiki Nui 1 akan menawarkan konektivitas terbaik kepada pelanggan di kawasan Asia-Pasifik.
“BW Digital menyambut baik dapat membentuk aliansi strategis dengan Telin untuk membangun kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 dan melayani kebutuhan kapasitas yang terus meningkat antara Australia, Indonesia, dan Singapura,” ucap Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier.
MoU tersebut ditandatangani di Washington DC selama acara International Telecoms Week 2024. Ini adalah kelanjutan dari kemitraan antara BW Digital dan Citramas Group yang dimulai pada awal Maret lalu, bertujuan untuk membangun ekosistem digital kelas dunia di Nongsa Digital Park, Batam, Indonesia, yang berpusat pada data center berkapasitas 80 MW.
Hawaiki Nui 1 adalah tahap pertama dari program pengembangan SKKL BW Digital. Dengan kapasitas desain lebih dari 240 Tbps, kabel ini akan menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura, termasuk cabang opsional ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Membentang sekitar 10.000 km, Hawaiki Nui 1 akan menjadi rute baru yang lebih efisien di timur laut Australia melalui Selat Torres, menyediakan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih andal antara Australia, Asia, dan Asia Tenggara.
Melalui kesepakatan ini, Telin dan BW Digital akan bekerja sama untuk mengembangkan, mengadakan, dan membangun Hawaiki Nui 1, yang diperkirakan akan siap beroperasi pada tahun 2027. Telin juga akan bertindak sebagai pihak pendaratan Indonesia untuk kabel tersebut.