Monitorday.com – Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, mengajak negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam menghadapi tantangan multidimensi yang dihadapi kawasan tersebut.
Dalam sebuah pertemuan ke-45 Gugus Tugas ASEAN untuk Integrasi Ekonomi (HLTF-EI) di Vang Vieng, Laos, pada tanggal 19-21 Februari 2024, Edi menyampaikan tiga usulan terkait penyusunan Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN (AEC Strategic Plan) 2026-2030. (28/02/2024)
Usulan tersebut mencakup penguatan ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, revitalisasi sektor prioritas ASEAN, serta uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor transformasi digital dan teknologi.
Edi menekankan pentingnya platform untuk meningkatkan sinergi dan mengidentifikasi tindakan serta kolaborasi bersama antara ketiga pilar ASEAN. Dia juga menyoroti kebutuhan akan revitalisasi sektor prioritas ASEAN untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks tersebut, Edi menyatakan bahwa Indonesia mendukung pembentukan Gugus Tugas untuk Ekonomi Biru (ACTF-BE) dalam rangka AEC Post-2025. Rencananya, pertemuan pertama ACTF-BE akan dilaksanakan pada Agustus 2024 sebagai bagian dari rangkaian pertemuan ke-46 HLTF-EI di Luang Prabang, Laos.
Edi menekankan bahwa AEC Post-2025 akan terbentuk dalam konteks yang baru, dan bahwa negara-negara anggota ASEAN tidak dapat lagi menjalankan bisnis seperti biasa.