SUATU ketika, Rasulullah SAW bersama para sahabat berkumpul bersama. Buah kurma tersaji di depan mereka. Setiap kali mereka makan kurma, biji-biji sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing-masing.
Ali bin Abi Thalib yang duduk persis di samping Nabi tanpa sadar telah menghabiskan cukup banyak kurma. Jelas saja, biji-biji kurma yang ada di tempatnya menumpuk lebih banyak dibandingkan sahabat yang lain, termasuk milik Rasulullah.
Karena merasa malu atau iseng, diam-diam Ali memindahkan biji kurma miliknya ke tempat biji kurma milik Rasulullah.
Saat semua biji kurma sudah berpindah tempat, Ali menggoda Nabi. “Wahai Nabi tampaknya engkau begitu lapar. Sehingga makan kurma begitu banyak. Lihat biji kurma di tempatmu menumpuk begitu banyak,” Ali berujar.
Bukannya terkejut atau marah, sambil tersenyum Nabi membalas keisengan Ali. “Ali, tampaknya kamulah yang sangat lapar. Sehingga engkau makan berikut biji kurmanya. Lihatlah, tak ada biji tersisa di depanmu?”
Jawaban Nabi langsung mengundang tawa dari para sabahat lainnya.