Connect with us

Ruang Sujud

Benarkah Setan Dikurung Ketika Bulan Ramadhan?

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama bulan ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, yang merupakan salah satu rukun Islam. Selain itu, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan yang penuh dengan berbagai amalan baik, seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Islam: “Benarkah setan dikurung ketika bulan Ramadhan?”

Dasar Pemahaman

Pertanyaan ini sering kali merujuk pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjadi dasar bagi banyak orang untuk percaya bahwa setan tidak dapat menggoda manusia selama bulan Ramadhan. Namun, untuk memahami lebih dalam mengenai pernyataan ini, kita perlu menganalisis konteks dan makna dari hadis tersebut.

Makna Hadis

Hadis di atas menggambarkan suasana spiritual yang berbeda selama bulan Ramadhan. Dengan dibukanya pintu-pintu surga, Allah SWT memberikan kesempatan yang lebih besar bagi umat-Nya untuk beribadah dan mendapatkan pahala. Penutupan pintu-pintu neraka menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan perlindungan kepada hamba-Nya dari azab-Nya. Sementara itu, pernyataan tentang setan yang dibelenggu menunjukkan bahwa godaan dari setan menjadi lebih ringan selama bulan suci ini.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun setan dibelenggu, bukan berarti manusia sepenuhnya bebas dari godaan. Ada beberapa penjelasan yang bisa kita ambil dari hadis ini.

Godaan dari Diri Sendiri

Salah satu penjelasan yang sering dikemukakan adalah bahwa meskipun setan dibelenggu, manusia masih memiliki hawa nafsu yang bisa menggoda dirinya sendiri. Dalam Islam, hawa nafsu sering kali dianggap sebagai musuh yang lebih berbahaya daripada setan. Manusia memiliki kemampuan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan, dan hawa nafsu sering kali menjadi penghalang untuk melakukan kebaikan.

Oleh karena itu, meskipun setan tidak dapat menggoda kita secara langsung, kita tetap harus waspada terhadap godaan dari dalam diri kita sendiri. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri agar lebih disiplin dan mengendalikan hawa nafsu.

Kesempatan untuk Berubah

Bulan Ramadhan juga merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk melakukan refleksi diri dan memperbaiki diri. Dengan adanya pengurangan godaan dari setan, umat Islam diharapkan dapat lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, memperbanyak amal baik, dan meninggalkan kebiasaan buruk.

Dalam konteks ini, hadis tentang setan yang dibelenggu bisa diartikan sebagai dorongan untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin. Dengan mengurangi gangguan dari setan, kita diharapkan dapat lebih mudah untuk beribadah dan melakukan kebaikan.

Pentingnya Ibadah Selama Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, baik itu shalat, membaca Al-Qur’an, maupun bersedekah. Dengan berfokus pada ibadah, kita dapat memperkuat iman dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, bulan Ramadhan juga mengajarkan kita tentang pentingnya empati terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.

Ibadah puasa, misalnya, tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan bentuk latihan untuk mengendalikan diri dan meningkatkan kesadaran sosial. Dengan merasakan lapar dan haus, kita diingatkan untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Kesimpulan

Jadi, benarkah setan dikurung ketika bulan Ramadhan? Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun setan dibelenggu, kita tetap harus waspada terhadap godaan dari diri sendiri. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memanfaatkan bulan suci ini sebaik mungkin, kita dapat meraih berkah dan ampunan dari-Nya.

Oleh karena itu, mari kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan niat yang tulus untuk beribadah. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapatkan ridha Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ruang Sujud

Hikmah di Balik Tahallul: Simbol Penyempurnaan dan Kebebasan dari Larangan Ihram

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Tahallul dalam ibadah haji bukan sekadar ritual mencukur rambut, melainkan simbol dari transformasi spiritual yang mendalam. Proses ini melambangkan penyempurnaan ibadah dan pelepasan diri dari berbagai larangan yang mengikat selama ihram.

Secara psikologis dan spiritual, tahallul memberi efek besar bagi jemaah haji. Setelah berhari-hari menjalani ibadah dalam kondisi terbatas, mereka akhirnya kembali kepada kebebasan yang diperbolehkan oleh syariat. Ini mengajarkan bahwa kebebasan sejati datang setelah perjuangan dan ketaatan.

Tahallul juga mencerminkan penyucian diri secara lahir dan batin. Rambut yang dicukur menjadi simbol bahwa seseorang telah “menghapus” kesombongan, ego, dan dosa masa lalu. Ia kembali ke fitrah, seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa.

Lebih dari itu, tahallul menjadi titik awal untuk membawa semangat haji ke dalam kehidupan sehari-hari. Seorang yang telah bertahallul sejatinya harus menjaga kemurnian niat, meningkatkan ibadah, dan menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat.

Continue Reading

Ruang Sujud

Panduan Praktis Pelaksanaan Tahallul: Tata Cara Cukur Rambut yang Disyariatkan

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Salah satu bagian penting dari tahallul adalah mencukur rambut atau memendekkannya, yang dikenal dengan istilah halq (mencukur habis) dan taqsir (memotong sebagian). Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan simbol kesucian serta kerendahan hati.

Untuk pria, lebih utama melakukan halq, yaitu mencukur rambut hingga gundul. Namun, jika tidak memungkinkan, taqsir juga diperbolehkan. Sedangkan bagi wanita, hanya disyariatkan untuk memotong sedikit bagian ujung rambut, kurang lebih satu ruas jari.

Waktu pelaksanaan cukur rambut ini dilakukan setelah melempar jumrah dan menyembelih hewan (jika wajib). Proses mencukur sebaiknya dilakukan oleh tukang cukur yang tersedia di Mina atau Makkah, dan hendaknya dimulai dari sisi kanan kepala, lalu dilanjutkan ke sisi kiri.

Ada keutamaan besar bagi mereka yang mencukur habis rambutnya. Rasulullah SAW mendoakan tiga kali bagi orang yang halq dan satu kali bagi yang taqsir. Ini menunjukkan nilai spiritual dari ketundukan total kepada perintah Allah melalui simbol mencukur rambut.

Continue Reading

Ruang Sujud

Perbedaan Tahallul Awal dan Tahallul Tsani: Penjelasan Lengkap dan Hikmahnya

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Dalam prosesi ibadah haji, tahallul memiliki dua tingkatan penting: Tahallul Awal (pertama) dan Tahallul Tsani (kedua). Kedua tahapan ini menjadi penanda status jemaah dalam menjalani sisa ibadah dan kehidupan setelah ihram.

Tahallul Awal terjadi setelah jemaah menyelesaikan dua dari tiga amalan berikut: melempar jumrah aqabah, menyembelih hewan, dan mencukur rambut. Setelah tahallul awal, sebagian besar larangan ihram menjadi gugur, kecuali larangan berhubungan suami istri. Pada titik ini, jemaah boleh mengenakan pakaian biasa, memakai wewangian, dan memotong kuku.

Tahallul Tsani dilakukan setelah jemaah menyelesaikan tiga amalan tersebut secara lengkap. Setelah tahallul kedua ini, semua larangan ihram resmi dihapus, termasuk hubungan suami istri. Dengan demikian, jemaah telah sepenuhnya kembali ke keadaan halal.

Hikmah dari dua tingkatan tahallul ini adalah untuk memberikan jeda dalam proses penyucian diri dan menandai transisi spiritual dari keadaan ihram menuju kebebasan syar’i. Tahallul juga menjadi simbol bahwa seseorang telah melewati perjuangan spiritual dan fisik selama haji.

Continue Reading

Ruang Sujud

Tahallul dalam Ibadah Haji: Makna, Jenis, dan Urutannya

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Tahallul adalah salah satu rukun penting dalam ibadah haji yang menandai berakhirnya sebagian atau seluruh larangan ihram. Secara bahasa, tahallul berasal dari kata halla yang berarti “membuka” atau “membebaskan”. Dalam konteks haji, tahallul berarti terbebasnya seseorang dari larangan-larangan ihram setelah melakukan amalan tertentu.

Dalam pelaksanaannya, tahallul terbagi menjadi dua jenis, yaitu Tahallul Awal dan Tahallul Tsani. Tahallul Awal dilakukan setelah menyelesaikan dua dari tiga amalan utama: lempar jumrah, menyembelih hewan, dan mencukur rambut. Sedangkan Tahallul Tsani dilakukan setelah ketiga amalan tersebut selesai.

Urutan pelaksanaan tahallul biasanya dimulai setelah melempar jumrah aqabah, dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban (bagi yang wajib), lalu mencukur atau memotong rambut. Setelah itu, jemaah diperbolehkan melepaskan pakaian ihram dan melakukan aktivitas biasa seperti memakai wangi-wangian, kecuali berhubungan suami-istri yang baru diperbolehkan setelah tahallul kedua.

Tahallul bukan hanya ritual simbolik, tetapi memiliki makna spiritual mendalam. Ini menunjukkan bahwa seorang haji telah menyelesaikan tahapan penting dalam ibadahnya dan siap kembali ke kehidupan normal dengan semangat baru dan jiwa yang suci.

Continue Reading

Ruang Sujud

Pelajaran Hidup dari Nabi Ishaq AS: Kesabaran, Ketaatan, dan Keberkahan Keluarga

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Nabi Ishaq AS adalah simbol kesabaran, ketaatan, dan keberkahan dalam keluarga. Kisah hidupnya memberikan pelajaran mendalam bagi umat Islam hingga hari ini.

Pertama, dari kelahirannya kita belajar tentang kesabaran. Baik Ibrahim maupun Sarah tak pernah putus harap kepada Allah, meskipun secara logika sangat kecil kemungkinan memiliki anak. Kesabaran mereka akhirnya membuahkan mukjizat.

Kedua, ketaatan Nabi Ishaq terhadap ajaran ayahnya sangat luar biasa. Ia menjadi contoh anak saleh yang setia meneruskan jalan kebaikan. Dalam banyak riwayat, Ishaq selalu menjaga kemurnian ajaran tauhid tanpa kompromi.

Ketiga, kehidupan keluarga Nabi Ishaq menggambarkan betapa pentingnya peran rumah tangga dalam membentuk peradaban. Ia mendidik Ya’qub dengan ilmu dan iman. Rumahnya menjadi tempat lahirnya generasi penerus nabi.

Keempat, kehidupan beliau menunjukkan bahwa keberkahan datang dari Allah ketika seseorang hidup dalam ketaatan. Meskipun tidak menjalani banyak perang atau konflik besar, kehidupan Nabi Ishaq penuh kedamaian dan ketenangan.

Dari Nabi Ishaq kita belajar bahwa menjadi pembawa cahaya tidak selalu melalui cara yang dramatis, tapi bisa juga lewat kesabaran, pendidikan, dan keteladanan yang mengakar kuat dalam keluarga dan masyarakat.

Continue Reading

Ruang Sujud

Peran Nabi Ishaq AS dalam Mewariskan Ajaran Islam kepada Bani Israil

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Meskipun tidak sebanyak kisah nabi lain, peran Nabi Ishaq AS dalam sejarah Islam sangat besar. Ia merupakan penghubung penting antara Nabi Ibrahim AS dan keturunan para nabi yang tersebar dari Bani Israil.

Nabi Ishaq menetap di wilayah Palestina dan terus berdakwah menyeru kepada keesaan Allah. Ia menjadi pemimpin spiritual yang dihormati. Dalam Al-Qur’an, ia disebutkan dalam banyak ayat, seperti dalam Surah Al-Baqarah dan Al-An’am, sebagai bagian dari para nabi pilihan.

Putra Nabi Ishaq yang bernama Ya’qub atau Israel, kemudian menjadi leluhur dari dua belas suku Bani Israil. Ini menunjukkan bagaimana ajaran yang dibawa Nabi Ishaq diteruskan secara turun-temurun.

Bani Israil dikenal sebagai umat yang banyak menerima para nabi. Dari keturunan Ishaq dan Ya’qub muncul Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, dan Isa. Inilah alasan mengapa Nabi Ishaq disebut sebagai pewaris spiritual dari ayahnya, dan nenek moyang dari banyak nabi yang membawa cahaya ilahi.

Peran Nabi Ishaq dalam mewariskan ajaran tauhid sangat vital. Ia menanamkan nilai-nilai tersebut dalam keluarga, yang kemudian menyebar luas ke masyarakat dan bangsa.

Continue Reading

Ruang Sujud

Kisah Kelahiran Nabi Ishaq AS: Mukjizat di Usia Senja Sarah dan Ibrahim

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Kisah kelahiran Nabi Ishaq AS adalah salah satu cerita penuh mukjizat dalam sejarah kenabian. Ia lahir dari pasangan yang sudah sangat tua, yaitu Nabi Ibrahim AS dan istrinya Sarah, yang sebelumnya divonis mandul.

Ketika malaikat datang menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran seorang anak, Sarah sempat heran dan tertawa karena merasa usianya sudah tidak memungkinkan untuk hamil. Namun, Allah berkehendak lain. Dalam Al-Qur’an Surah Hud ayat 71, disebutkan bahwa malaikat menyampaikan, “Kami memberi kabar gembira kepadamu (Ibrahim) tentang kelahiran Ishaq, dan setelah Ishaq, Ya’qub.”

Kelahiran Ishaq bukan sekadar hadiah, tetapi juga bagian dari rencana besar Allah. Dari keturunannya lahir para nabi besar seperti Ya’qub, Yusuf, Musa, dan Isa. Garis keturunan ini menjadi fondasi utama Bani Israil, yang membawa risalah ilahi kepada banyak bangsa.

Mukjizat ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Ia mampu memberi keturunan kepada pasangan yang secara logika tak mungkin lagi memiliki anak. Kisah ini juga menjadi pelajaran tentang harapan, keimanan, dan keajaiban doa.

Ishaq tumbuh dalam keluarga yang sarat dengan nilai keimanan. Ia melihat langsung perjuangan ayahnya dalam menegakkan tauhid. Hal ini menjadi bekal yang membentuk dirinya sebagai seorang nabi dan pemimpin spiritual.

Continue Reading

Ruang Sujud

Nabi Ishaq AS: Keteladanan Seorang Nabi dalam Meneruskan Risalah Tauhid

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Nabi Ishaq AS merupakan salah satu nabi penting dalam garis keturunan para nabi besar. Ia adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan Sarah, serta ayah dari Nabi Ya’qub AS. Dalam Islam, Nabi Ishaq dikenal sebagai pribadi yang lembut, bijaksana, dan teguh dalam menegakkan ajaran tauhid.

Lahir dari pasangan lanjut usia, kehadiran Ishaq merupakan jawaban atas doa panjang Nabi Ibrahim. Allah SWT mengabadikan kelahiran Ishaq sebagai salah satu mukjizat. Meskipun sedikit riwayat langsung yang mengisahkan kehidupannya, namun keteladanan beliau dalam menjaga ajaran tauhid sangat penting.

Nabi Ishaq melanjutkan dakwah ayahnya di wilayah Syam. Ia menjaga ajaran tauhid agar tidak terkontaminasi oleh penyembahan berhala yang kembali merebak. Dalam catatan sejarah Islam, ia dikenal sebagai sosok yang penuh kasih dan tidak pernah lelah membimbing umatnya.

Keteladanan beliau tidak hanya dalam berdakwah, tapi juga dalam kehidupan rumah tangga. Ia mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai kenabian, hingga akhirnya salah satu putranya, Nabi Ya’qub AS, diangkat menjadi nabi dan melanjutkan dakwah.

Salah satu pelajaran besar dari Nabi Ishaq adalah kesabarannya dalam menghadapi ujian, ketaatannya kepada Allah, dan kesungguhan dalam melestarikan warisan spiritual ayahnya. Warisan inilah yang menjadi pondasi peradaban Bani Israil.

Continue Reading

Ruang Sujud

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Saat Melakukan Sa’i

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Selain melangkah secara fisik, sa’i juga disertai dengan amalan-amalan yang memperkuat dimensi spiritual. Sepanjang perjalanan dari Shafa ke Marwah, jamaah disunnahkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan mengingat perjuangan Siti Hajar.

Saat memulai dari Shafa, jamaah dianjurkan untuk membaca:

> “Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya’ā’irillāh…”

Setelah itu, jamaah bisa mengangkat tangan dan berdoa kepada Allah. Doa apa pun bisa dipanjatkan selama tidak mengandung dosa. Banyak ulama menyarankan untuk memperbanyak dzikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar.

Di antara dua bukit, terdapat area hijau yang disebut Mas’a. Laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil (raml) di area ini sebagai bentuk meneladani Siti Hajar yang berlari saat mencari air. Di sepanjang perjalanan, fokus pada doa dan muhasabah diri sangat dianjurkan.

Sa’i menjadi momen untuk memperbarui niat, memperbanyak doa untuk diri sendiri, keluarga, dan umat. Karena itu, jamaah sebaiknya tidak hanya fokus pada gerakan fisik, namun juga pada kekhusyukan hati saat memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT.

Continue Reading

Ruang Sujud

Sa’i di Era Modern: Dari Tradisi Nabawi ke Kenyamanan Jamaah

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Dulu, sa’i dilakukan di antara dua bukit yang benar-benar tandus dan terbuka, di tengah panas gurun yang menyengat. Kini, tempat sa’i telah berubah drastis. Pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai pembaruan, menjadikan tempat sa’i lebih nyaman, ber-AC, dan dilengkapi jalur khusus lansia serta pengguna kursi roda.

Transformasi ini membuat ibadah sa’i tetap bisa dilakukan oleh semua kalangan, tanpa mengurangi makna dan nilai spiritualnya. Modernisasi fasilitas tidak berarti menghilangkan ruh ibadah, justru menjadi bentuk rahmat agar semua umat Islam bisa menunaikan ibadahnya dengan lebih baik.

Meskipun demikian, penting bagi jamaah untuk tetap memahami konteks sejarah sa’i. Kenyamanan saat ini bukan untuk menjadikan ibadah ringan-ringan saja, tapi untuk memudahkan umat tetap bisa meneladani perjuangan Siti Hajar dengan penuh kesadaran.

Perubahan ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dinamis. Modernisasi fasilitas ibadah adalah bukti bahwa Islam memperhatikan kemudahan dan kenyamanan umatnya, selama tidak mengubah syariat yang telah ditetapka

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News8 hours ago

Iran Klaim Jadi Negara Pertama Tembak Jatuh Dua Jet Siluman F-35 Israel

Sportechment9 hours ago

Piala Presiden 2025 Resmi Diikuti 6 Tim, Total Hadiah Rp8,5 Miliar

News9 hours ago

Ribuan Pengunjung Serbu Indo Defence 2024, Pameran Alutsista Jadi Sarana Edukasi Keluarga

News10 hours ago

Mengintip Gurita Bisnis Donald Trump, Dari Kripto hingga Properti

Sportechment11 hours ago

Agnez Mo dan Anggun C Sasmi Beradu Akting di Serial Reacher Season 4

Sportechment11 hours ago

Timnas Voli Putra Indonesia Siap Tampil di AVC Nations Cup 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

News12 hours ago

Mendikdasmen Upayakan Kurikulim Ai dan Coding Masuk RUU Sisdiknas

Sportechment12 hours ago

David Beckham Resmi Sandang Gelar ‘Sir’, Penghargaan Bergengsi dari Kerajaan Inggris

News16 hours ago

Warga Aceh Minta Prabowo Copot Tito Karnavian, Soal Apa?

News22 hours ago

Ditjen PSDKP Apresiasi Partisipasi UNJ di IUU Fishing Day 2025

News1 day ago

KPK Sudah Telusuri Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Raja Ampat, Bagaimana Posisi Bahlil?

News1 day ago

Hey Bobby! Empat Pulau Bukan Warisanmu

News1 day ago

JK Ungkap Perjanjian Helsinki: Aceh Miliki 4 Pulau Sejak Era Sukarno

Sportechment1 day ago

Real Madrid Rekrut Franco Mastantuono, Bintang Muda Argentina Bertalenta Tinggi

News1 day ago

Israel Serang Iran, Kemlu RI Himbau WNI Waspada dan Tunda Perjalanan

Sportechment1 day ago

Wow! Meta Suntik Dana Ratusan Triliun ke Scale AI, Apa Tujuannya?

News1 day ago

Wamendikdasmen Ajak UMMI Jadi Garda Terdepan Risalah Islam Berkemajuan di Perguruan Tinggi

Sportechment1 day ago

AFC Tunjuk Arab Saudi dan Qatar Jadi Tuan Rumah Babak 4, Erick Thohir Buka Suara

News1 day ago

Termasuk Artis Zaskia Adya Mecca, 10 WNI Ikut Global March to Gaza

News1 day ago

Serangan Udara Israel Tewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran