Monitorday.com – Israel berencana menghadang warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara, menurut laporan media Ibrani.
Tentara Israel mengusir sekitar 65.000 dari 70.000 warga Palestina ke Kota Gaza, sementara beberapa ribu masih tinggal di tempat penampungan.
Yedioth Ahronoth mempertanyakan apakah Israel akan mengizinkan warga Palestina kembali ke rumah mereka di Jabalia dan kota-kota sekitarnya.
Surat kabar tersebut mengutip sumber Israel yang memperkirakan sekitar 100 orang bersenjata masih berada di Gaza utara.
Tel Aviv sebelumnya telah mencegah satu juta warga Palestina kembali ke Gaza selatan tahun lalu.
Israel berencana meninggalkan sepertiga bagian utara Jalur Gaza sebagai daerah yang rusak dan ditinggalkan.
Tujuan Israel adalah mencegah warga Gaza kembali ke rumah mereka di Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.
Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan pemukiman Israel di Netiv HaAsara, Sderot, Mefalsim, dan Erez.
Sejak 5 Oktober, Israel melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza utara untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul.
Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan memindahkan penduduk secara paksa.
Tidak ada bantuan kemanusiaan yang memadai, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke Gaza.
Penduduk Gaza kini berada dalam kondisi sangat memprihatinkan, terancam kelaparan.
Konflik ini merupakan bagian dari perang genosida yang telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk PM Israel Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant.
Mereka didakwa atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan serangan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.