Monitorday.com – Meta Platforms, induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengumumkan penunjukan pendiri dan CEO UFC, Dana White, sebagai anggota dewan komisaris perusahaan.
Keputusan ini semakin memperkuat jaringan strategis Meta, yang juga melibatkan tokoh-tokoh terkemuka lainnya, termasuk Charlie Songhurst, mantan petinggi Microsoft, dan John Elkann, CEO Exor—perusahaan induk Ferrari dan Christian Louboutin.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyambut baik kehadiran White, Elkann, dan Songhurst di dewan komisaris.
Menurut Zuckerberg, ketiga tokoh tersebut akan membawa perspektif baru dan pengalaman berharga yang dapat membantu Meta mengembangkan peluang di bidang kecerdasan buatan (AI), perangkat sandang, dan konektivitas manusia di masa depan.
“Dana, John, dan Charlie akan memperdalam kemampuan dan perspektif untuk membantu kami memanfaatkan peluang besar di depan, seperti AI, perangkat sandang, dan masa depan konektivitas manusia,” ujar Zuckerberg dalam pernyataan resmi.
Penunjukan Dana White juga menarik perhatian karena hubungan dekatnya dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
White telah lama mendukung Trump, termasuk berbicara di Konvensi Partai Republik pada 2016, 2020, dan 2024, di mana ia mendukung penetapan Trump sebagai calon presiden. Di sisi lain, Zuckerberg dan White semakin akrab setelah keduanya terlibat dalam aktivitas bela diri campuran.
Zuckerberg bahkan mengucapkan terima kasih kepada White melalui Instagram pada 2022 setelah diundang menghadiri ajang pertarungan UFC. Foto keduanya di dalam Octagon, kandang tempat pertandingan UFC, sempat viral di media sosial.
Selain White, Charlie Songhurst, seorang investor teknologi dan mantan eksekutif Microsoft, serta John Elkann, yang juga komisaris di Stellantis NV dan Ferrari, turut bergabung dengan dewan komisaris Meta.
Elkann dikenal sebagai ketua Yayasan Agnelli, yang berfokus pada bidang pendidikan, sementara Songhurst sebelumnya telah berperan sebagai penasihat AI di Meta.
Penunjukan ini sejalan dengan langkah Meta yang semakin mendekatkan diri dengan kalangan politisi dan tokoh-tokoh penting, terutama menjelang pemerintahan Trump.
Zuckerberg sebelumnya sempat mengungkapkan penyesalannya terkait kontroversi moderasi konten yang dikritik oleh pendukung Trump. Selain itu, Meta juga telah menyumbangkan US$ 1 juta untuk dana pelantikan Trump.
Pekan lalu, Meta mengangkat Joel Kaplan, seorang tokoh Partai Republik, sebagai kepala urusan global.
Keputusan-keputusan ini menunjukkan bahwa Meta tengah mempersiapkan diri untuk menavigasi dinamika politik yang akan datang dengan lebih strategis, sembari memperkuat posisinya dalam industri teknologi global.