Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan rencana investasi baru untuk memperluas produksi mobilnya yang ditujukan khusus untuk pasar ekspor. Perusahaan ini berencana untuk memproduksi mobil Chery buatan dalam negeri dan akan mulai mengekspornya pada tahun ini.
Executive Vice President CSI, Qu Ji Zong atau yang akrab dipanggil Frank, mengungkapkan rencana strategis perusahaan dalam konferensi pers di hari pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) pada Kamis (15/2).
Frank menyatakan bahwa tahun 2024 akan menjadi momentum penting bagi Chery Indonesia untuk berinvestasi dalam pembuatan jalur perakitan baru guna memenuhi permintaan ekspor. Meskipun model yang akan diproduksi tidak diungkapkan secara rinci, setidaknya ada tiga negara yang menjadi tujuan ekspor utama.
“Ikut dalam tahap ketiga proyek KD, Chery Indonesia akan mengekspor ke Thailand, Filipina, dan Vietnam sejak tahun ini,” ungkap Frank.
Proses produksi Chery dilakukan di pabrik yang dikelola oleh Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, tanpa mendirikan pabrik baru di Indonesia. Pabrik ini telah memproduksi beberapa model Chery, termasuk Tiggo 7, Tiggo 8, dan Omoda 5.
Mobil listrik pertama Chery di Indonesia, Omoda E5, telah mulai diproduksi sejak Desember 2023 dan memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi pemerintah dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Selain rencana ekspor, Frank juga mengungkapkan rencana Chery Indonesia untuk meluncurkan empat model baru, termasuk Tiggo8 Pro Max, Tiggo 5X, satu model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan satu model lain yang belum dijelaskan.
Chery juga memiliki target untuk mendirikan 20 dealer baru di dalam negeri, sehingga jumlah total dealer akan mencapai 60. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar Chery di Indonesia.
Rencana investasi dan ekspansi ini menandai langkah besar Chery untuk memperkuat kehadirannya di pasar otomotif Indonesia dan mendukung pertumbuhan industri mobil dalam negeri.