Connect with us

Sportechment

Debut Ciamik Bikin Kagum Inzhagi, Ini Profil Yann Bisseck

Hendi Firdaus

Published

on

Pemain anyar Inter Milan, Yann Bisseck berhasil menarik hati sang pelatih, Simone Inzhagi saat debut di ajang Liga Champions. Bek tengah Inter ini turun menggantikan posisi Benjamin Pavard yang tengah dilanda cedera.

Bek muda asal Jerman itu mendapat kesempatan debut sebagai starter Inter Milan di Liga Champions.

Berlaga di kompetisi elite Eropa seperti Liga Champions adalah mimpi semua pemain, seperti yang dialami Yann Bisseck.

Bulan November benar-benar menjadi istimewa dalam hidup dan perjalanan karier Yann Bisseck.

Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memberikan kesempatan debut sebagai starter pada Yann Bisseck saat menghadapi Salzburg di Red Bull Arena, Kamis (9/11/2023).

Tampil sepanjang babak pertama, performa Yann Bisseck berhasil membuat Simone Inzaghi terkesan.

Bahkan legenda Nerazzurri, Julio Cesar ikut terpukau dengan aksi bek berusia 22 tahun ini saat menjaga pertahanan.

Padahal enam tahun lalu di bulan November, Yann Bisseck baru melakukan debut tim utama bersama FC Koeln dalam laga melawan Hertha Berlin di usia 16 tahun, 11 bulan 28 hari.

Saat itu, Yann Bisseck dinobatkan sebagai debutan Jerman termuda dalam sejarah Bundesliga.

Sekarang, bek kelahiran 29 November ini mengenakan seragam Inter Milan dan berlaga di Liga Champions dengan penuh percaya diri.

“Saya senang, bermain sebagai starter untuk klub hebat seperti Inter Milan di Liga Champions, itu sangat bagus.

Saya harus meningkatkan beberapa hal, tapi saya senang pelatih mempercayai saya,” ungkap Yann Bisseck seusai pertandingan, melansir Inter TV.

Debut Yann Bisseck sebagai starter, pada matchday 4 Liga Champions antara Salzburg vs Inter Milan, di Red Bull Arena, Austria, Kamis (9/11/2023)

Kesempatan starter di Liga Champions, jelas meningkatkan kepercayaan diri Yann Bisseck untuk memperebutkan tempat di lini belakang Nerazzurri.

“Saya belum banyak bermain sejauh ini, jadi saya siap. Saya berharap mendapat menit bermain lebih banyak,” ucap Yann Bisseck.

Bisseck ingin terus membuktikan kemampuannya agar menarik perhatian Simone Inzaghi untuk terus menurunkannya di starting XI.

Setidaknya, cedera Benjamin Pavard menjadi kesempatan yang bisa dimaksimalkan Yann Bisseck untuk merebut tempat utama lini belakang Nerazzurri.

“Tentu kami memerlukan waktu untuk berkembang dan mendapatkan menit bermain, tetapi jika pelatih ingin fokus pada saya, saya siap,” ujar Yann Bisseck.

Saat ini, Bisseck mengaku mulai kerasan tinggal di Milan, setelah sebelumnya meniti karier di Denmark.

Ini merupakan pengalaman baru baginya berada di tim besar seperti Inter Milan, sehingga ia terus memetik pelajaran dari para seniornya di Nerazzurri.

“Sebelumnya saya bermain di klub yang sangat kecil, jadi ketika saya tiba di Inter saya sedikit gugup,” katanya.

“Sekarang semua rekan tim membantu saya berkembang, sehingga memudahkan adaptasi saya di Inter dan Milan adalah kota yang indah,” ujarnya menambahkan.

Bisseck memang sempat gugup karena berada di tengah-tengah para pemain bintang Inter Milan, setelah ia ditinggal kompatriotnya, Robin Gosens yang pulang ke Jerman.

Sebelumnya, Robin Gosens-lah yang lebih banyak berbicara dan memperkenalkannya dengan suasana di Appiano Gentile.

Namun, kesedihan Yann Bisseck hanya sebentar, lantaran ia mendapat mentor baru di Inter Milan dalam diri Denzel Dumfries.

Seorang pria ekstrovert dan menyenangkan, bersama Denzel Dumfries lah Yann Bisseck dapat dengan mudah berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Ada pula sosok leader seperti Hakan Calhanoglu yang sering berbagi perbincangan dalam bahasa Jerman.

Dengan dekengan Calhanoglu, Bisseck semakin nyaman dan tak lagi gugup di tengah para bintang Nerazzurri.

Pujian untuk penampilan Yann Bisseck juga datang dari legenda Inter Milan, Julio Cesar.

Kepada Amazon Prime, legenda kiper Inter Milan itu melihat ada masa depan bagus di lini belakang Nerazzurri dengan kehadiran Yann Bisseck.

Meski usianya masih 22 tahun dan baru tiba di Inter Milan, Bisseck sudah menunjukkan kedewasaan sebagai pemain belakang.

“Dia melakukannya dengan sangat baik, dia menampilkan dirinya dengan kepribadian yang hebat.

Dia juga menjaga pertahanan sangat baik, bagi saya Bisseck cukup mengesankan,” ungkap Julio Cesar.

Penampilan memukai Yann Bisseck setidaknya melegakan perasaan Simone Inzaghi yang sempat ketar-ketir karena kehilangan Benjamin Pavard.

Inzaghi tak bisa memainkan Benjamin Pavard sampai akhir tahun, setelah bek asal Prancis itu mengalami cedera lutut.

Juru taktik Inter Milan itu bisa lebih tenang karena memiliki Yann Bisseck yang bisa bergantian dengan Stefan De Vrij menggantikan peran Benjamin Pavard.

Inzhagi pun tak segan melontarkan pujian atas debut gemilang Yann Bisseck sebagai starter Inter Milan di Liga Champions.

“Bisseck semakin meyakinkan saya di setiap sesi pelatihan. Meskipun saya memiliki Stefan De Vrij yang bisa bermain dengan mudah dalam peran itu,” kata Simone Inzaghi seusai laga.

“Dia mengirimkan kepercayaan diri kepada saya dan saya menempatkan dia pada debut di Liga Champions tanpa masalah.

Tanpa kartu kuning itu, mungkin dia tidak akan pernah saya gantikan,” ujarnya menambahkan.

Biodata Yann Bisseck

Nama: Yann Aurel Ludger Bisseck

Kelahiran: Koeln 29 November 2000

Usia: 22 tahun

Tinggi: 196cm

Negara: Jerman

Posisi: Bek Tengah

Kekuatan Kaki: Kanan

Karier:

  • Aarhus
  • FC Koeln
  • Vitoria Guimaraes
  • Guimaraes B
  • Roda JC
  • Holstein Kiel
  • FC Koeln
  • FC Koeln U19
  • FC Koeln U17
  • Dellbriick Yth
  • FC Koeln Yth

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *