Connect with us

Sportechment

Ditanya Alasan Masuk DPD, Jawaban Komeng Auto Ngakak

Hendi Firdaus

Published

on

Komeng, salah seorang komedian terkenal, memberikan tanggapannya terkait alasan memilih menjadi calon legislator melalui jalur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat, alih-alih melalui partai dan DPR seperti umumnya dilakukan oleh artis-artis lain.

“Lebih baik DPD dibanding DPO ya, nanti kita ke mana-mana repot, kalau DPD kan enak,” kata Komeng kepada awak media.

“Saya masih belum mengerti soal partai, belum mengerti yang berhubungan dengan itu. Makanya lebih baik, mungkin dengan pemikiran saya sendiri lebih bebas atau lebih bagaimana, saya ke DPD,” tambahnya.

Meskipun begitu, Komeng menyatakan bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan partai di masa mendatang. Ia mengaku telah mendapatkan sejumlah tawaran dari beberapa partai, namun hingga saat ini belum tertarik untuk bergabung.

“Banyak partai yang mengajak, tapi saya sampai sekarang belum tertarik. Belum ada niatan ke situ,” ungkap Komeng.

Jika berhasil terpilih sebagai perwakilan Jawa Barat di DPD, Komeng memiliki beberapa misi yang akan diperjuangkan, salah satunya adalah mendirikan Hari Komedi. Menurutnya, hal ini menjadi penting karena sebagai mantan ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) Jawa Barat, ia merasakan sulitnya mewujudkan cita-cita tersebut.

“Semua hari di bidang seni ada, hari film, hari musik, hari komedi ini belum ada. Belum pernah dengar kan?” ujarnya.

Komeng menegaskan bahwa keputusannya ini tidak terlepas dari kebutuhan akan “orang dalam”, di mana ia berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar setelah menjadi bagian dari institusi tersebut.

Alfiansyah Komeng saat ini menempati posisi teratas dalam pemilihan DPD RI daerah Jawa Barat berdasarkan rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan meraih 700.966 suara atau 10,04 persen dari total suara yang masuk.

DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang anggotanya mewakili tiap provinsi di Indonesia dan memiliki fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *