Monitorday.com – Lima orang muda Nahdliyin baru-baru ini menghebohkan publik Tanah Air dengan sowan ke Presiden Israel, Isaac Herzog, meski genosida di Jalur Gaza masih berlangsung.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah KH Saad Ibrahim menegaskan tidak ada pengurus Persyarikatan yang pernah sowan pada pejabat Israel.
Kiai Saad Ibrahim menyebut Israel sebagai penjajah dan Palestina sebagai negeri yang masih merasakan pahitnya penjajahan.
Dalam konteks dakwah, Muhammadiyah memilih untuk berjihad amar ma’ruf nahi munkar.
Menurutnya, simbol penjajahan yang ada pada pihak tertentu dijauhi oleh Muhammadiyah.
Dalam berdakwah, Muhammadiyah menjalankan jihad sebagai perlawanan dengan harta maupun nyawa.
Kiai Saad menegaskan Persyarikatan selalu menyampaikan kepedulian terhadap rakyat Palestina.
Dalam acara Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, pihaknya mengundang Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun.
PP Muhammadiyah juga menyerahkan bantuan untuk rakyat Palestina sebesar Rp 2 miliar.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada Dubes Palestina.
Dana tersebut merupakan amanah dari sahabat Ustaz Adi Hidayat (UAH), warga Muhammadiyah, masyarakat Indonesia, dan simpatisan.
Muhammadiyah terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.