Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengungkit isu demo rompi kuning di Prancis saat berlangsungnya Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari Minggu (21/1). Isu ini diangkat dalam konteks ancaman greenflation yang diperdebatkan bersama Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Gibran menyoroti demo rompi kuning Prancis sebagai peringatan tentang risiko greenflation yang dapat menciptakan ketidakstabilan sosial akibat kenaikan biaya dan harga komoditas selama transisi energi. Ia menggarisbawahi perlunya pemerintah mengantisipasi dampak-dampak tersebut sebelum menerapkan transisi energi.
“Greenflation itu, kita kasih contoh yang simple saja. Demo rompi kuning di Prancis. Bahaya sekali. Sudah memakan korban. Ini yang harus diantisipasi. Jangan sampai terjadi di Indonesia. Belajar dari negara maju,” tegas Gibran dalam debatnya dengan Mahfud.
Gerakan rompi kuning di Prancis dimulai pada Oktober 2018 sebagai protes terhadap kenaikan pajak bahan bakar solar dan harga bahan bakar fosil, yang berdampak pada biaya hidup dan kesenjangan ekonomi. Lebih dari 300 ribu orang berdemonstrasi di Paris, mencakup berbagai lapisan masyarakat, mulai dari buruh hingga pelajar.
Demo tersebut berlanjut dengan aksi blokade massa, menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar, serta merugikan ekonomi Prancis. Sejumlah wilayah bahkan mengalami kerusuhan, dengan 11 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.
Protes awalnya terfokus pada kenaikan harga bahan bakar dan pajak, namun lambat laun berubah menjadi gerakan luas yang menuntut peningkatan upah minimum, kualitas hidup, dan transparansi pemerintah. Gerakan rompi kuning menjadi tantangan serius bagi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mencerminkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pajak yang dianggap merugikan kelas pekerja dan rakyat jelata.
Dengan mengangkat isu ini, Gibran Rakabuming Raka memperingatkan tentang potensi risiko serupa di Indonesia dan menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam menerapkan transisi energi untuk menghindari dampak negatif pada masyarakat.