Monitorday.com – Massa perusuh sayap kanan mencoba membakar hotel yang menampung pencari suaka di Inggris, dipicu hoaks tentang pelaku penusukan.
Pada Ahad, unjuk rasa berujung kekerasan masih berkobar dengan sekitar 700 orang berkumpul di luar Holiday Inn Express di Rotherham.
Beberapa perusuh melemparkan potongan kayu, botol, kursi, dan menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke arah polisi.
Polisi South Yorkshire melaporkan sedikitnya 10 petugas terluka, termasuk satu yang tidak sadarkan diri karena cedera kepala.
Rekaman menunjukkan tong sampah terbakar dan para pengunjuk rasa meneriakkan: “Keluarkan mereka!”
Para demonstran mencoba menyerbu hotel dengan laporan adanya kebakaran dan jendela-jendela dipecahkan.
Menteri Dalam Negeri, Yvette Cooper, mengutuk para perusuh dan mendukung polisi untuk mengambil tindakan tegas.
Rekaman Sky News menunjukkan polisi dengan perisai menghadapi rentetan rudal dari perusuh.
Helikopter polisi mengelilingi lokasi dan setidaknya satu petugas terluka dengan perlengkapan antihuru-hara.
Kerusuhan tersebut adalah yang terbaru di Inggris setelah penikaman di sebuah kelas dansa yang menyebabkan tiga gadis kecil meninggal.
Rumor palsu menyebar bahwa pelaku penikaman adalah seorang Muslim dan imigran, memicu kemarahan sayap kanan.
Kepolisian mengklarifikasi bahwa pelaku adalah remaja Inggris keturunan Rwanda yang bukan negara mayoritas Muslim.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan tidak ada pembenaran atas kekerasan sayap kanan.
Kekerasan tersebut telah menyebabkan serangan terhadap masjid dan penyerangan terhadap Muslim dan etnis minoritas.
Starmer menekankan bahwa orang-orang di negara ini mempunyai hak untuk merasa aman.
Namun, komunitas Muslim menjadi sasaran dan serangan terhadap masjid meningkat.