Monitorday.com – Nabi Ilyas AS diutus untuk membimbing Bani Israil yang tersesat dalam penyembahan berhala.
Ia adalah keturunan keempat dari Nabi Harun AS dan memiliki misi mengembalikan kaumnya kepada tauhid.
Nabi Ilyas teguh menghadapi tantangan untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT.
Kisahnya menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk tetap berpegang pada kebenaran.
Menurut pandangan pertama, Nabi Ilyas adalah putra dari Yasin bin Pinehas bin Eleazar bin Harun.
Pandangan kedua menyatakan bahwa ia keturunan Azer bin Eleazar bin Harun bin Imran.
Nabi Ilyas diutus untuk membimbing Bani Israil di wilayah Ba’labak.
Kisahnya tercantum dalam Surah As-Saffat ayat 123-128.
Nabi Ilyas menyeru kaumnya untuk bertakwa kepada Allah dan meninggalkan berhala Baal.
Kaumnya mendustakan Nabi Ilyas, dan mereka akan diseret ke neraka kecuali hamba yang terpilih.
Nabi Ilyas diutus untuk mengajak Bani Israil kembali kepada ajaran Allah SWT.
Meskipun menyeru dengan tekun, kaumnya tetap menolak dan mengancamnya.
Nabi Ilyas bersembunyi di Gunung Qasiyun selama sepuluh tahun.
Setelah raja yang mengancamnya meninggal, Nabi Ilyas keluar dari persembunyian.
Ia kembali menyeru raja baru Bani Israil kepada ajaran tauhid.
Meskipun ada yang beriman, raja tetap menolak dan mengancam pengikut Nabi Ilyas.
Kaum Nabi Ilyas dikenal sebagai penyembah berhala di kota Baalbek.
Nabi Ilyas memohon kepada Allah SWT agar memberikan pelajaran kepada kaumnya.
Kekeringan selama tiga tahun pun terjadi sebagai bentuk hukuman bagi kaumnya.
Akhirnya, kaumnya berjanji akan beriman jika hujan kembali turun.