Saat ini banyak oknum tidak bertanggung jawab melakukan praktik memalsukan komponen otomotif, di antaranya adalah busi. Hal ini tentu akan merugikan Anda sebagai pemilik kendaraan.
PT NGK Busi Indonesia dalam keterangan tertulis menjelaskan ada sejumlah dampak negatif pada kendaraan jika menggunakan busi palsu.
Pertama, tenaga mesin menjadi kurang maksimal karena proses pembakaran tidak sempurna. Kemudian boros bahan bakar, karena pembakaran yang tidak sempurna itu otomatis pengendara akan menarik gas lebih banyak. Ini tentunya membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Berikut perbedaan antara busi palsu dan asli:
- Perbedaan mendasar busi asli dan palsu dapat Anda lihat pada kode di setiap busi. Kode tersebut menunjukkan kode produksi masing-masing busi dan artinya hanya diketahui oleh produsen pembuat. Sedangkan pada busi palsu cetakan kode biasanya terlihat acak-acakan dan tidak rapi.
- Ulir atau biasa disebut drat busi asli lebih rapi dan halus. Anda bisa memperhatikan lebih teliti saat memilih busi, mintalah penjual untuk memperlihatkan merek busi lain agar anda lebih mudah untuk membandingkan.
- Pada busi terdapat keramik sebagai isolator, untuk busi palsu, keramik tersebut terlihat terlalu cerah sedangkan sebaliknya pada busi asli warna keramik terlihat sedikit doft atau tidak cerah.
- Plating metal shell pada busi asli menggunakan bahan baja yang kuat dan tidak mudah berkarat. Kalau busi palsu biasanya mudah berkarat, bahkan ketika baru Anda buka dari kardusnya sudah ada titik-titik karat yang terdapat pada plating metal shell-nya.
- Bagian elektroda busi asli yang berfungsi untuk menyemburkan bunga api terlihat lebih rapi. Kalau yang palsu penempatan part-nya kurang presisi dan setiap busi kadang-kadang tidak sama, entah itu karena gap atau sambungannya.
- Gasket (ring) pada busi asli terlihat lebih halus dan tidak mudah dilepas walau anda putar mengikuti alur, walau bisa dilepas akan sangat sulit. Sedangkan busi palsu bentuk gasket biasanya tidak rapi bekas potongannya dan mudah dilepas.