Monitorday.com – Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98, Sangap Surbakti, mengajak masyarakat untuk secara aktif mengawasi penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tujuannya adalah mencegah upaya delegitimasi hasil pemilu yang mungkin dilakukan oleh beberapa partai politik.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/2), Sangap Surbakti menekankan pentingnya memastikan bahwa penyelenggara pemilu bekerja secara profesional dan transparan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun, termasuk partai politik.
Sebagai seorang dosen di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sangap Surbakti menyatakan adanya indikasi terstruktur dan masif dari beberapa partai politik yang berusaha mendelegitimasi hasil pemilu karena tidak sesuai dengan kehendak mereka.
“Kita harus mendukung kerja-kerja penyelenggara seperti KPU,” ujar Sangap Surbakti.
Dia menyoroti bahwa beberapa partai politik yang melakukan upaya delegitimasi ini bukanlah partai baru. Bahkan, mereka pertama kali mencoba mendelegitimasi hasil Pemilu pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika SBY keluar sebagai pemenang Pilpres 2004.
“Sampai pemerintahan SBY berjalan, mereka terus bekerja mendelegitimasi hasil Pilpres dengan menyuarakan, SBY neoliberal,” ungkapnya.
Sangap yakin bahwa masyarakat tidak akan terpengaruh oleh propaganda partai politik tersebut karena telah jengah dengan pola-pola yang telah dilakukan. Terlebih, ketika masyarakat sedang mengalami kesulitan akibat pandemi COVID-19, partai politik malah dianggap mengambil hak rakyat kecil.
“Jangan karena kalah dalam Pemilu, apa saja dituduh curang, itu tidak elok kelihatan. Kalau memang partainya hebat dan saksinya kuat, seharusnya dalam 2×24 jam hasil real count itu sudah diketahui. Itu menandakan partai politik tersebut lemah dalam manajemen kepartaian,” tegasnya.