Review
JK, Ujian Nasional, dan Pendidikan Kita yang Ringkih
Published
2 months agoon
MANTAN wakil presiden RI ke-10 dan 12, Muhammad Jusuf Kalla atau JK memang dikenal sebagai sosok yang peduli tentang kemajuan pendidikan. Karena itu, ketika Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim hendak menghapus penyelenggaraan ujian nasional dengan alasan tidak sesuai dengan Merdeka Belajar, JK bersuara keras.
Namun, karena statusnya bukan lagi pendamping Jokowi, suara keras JK diabaikan Nadiem begitu saja. Mantan Bos Gojek itu lebih percaya terhadap mantra pendidikan bergaya barat, Eropa maupun Amerika, tempat dia meraih gelar masternya di bidang bisnis.
Lalu memilih melanjutkan kisahnya mengubah wajah pendidikan Indonesia. Belasan episode sudah ia buat dan kini turut membentuk cara berpikir dan kecerdasan generasi Emas kita, para digital native.
Hingga akhirnya, kemarin saat mengisi sebuah diskusi pendidikan yang disiarkan di kanal YouTube TV, Senin [9/9] bulan kemarin, unek-unek JK ditumpahkan setumpah-tumpahnya. JK menyebut Nadiem sebagai menteri yang tak paham pendidikan, karena memaksa Indonesia mencontoh sistem pendidikan yang tak sesuai dengan kondisi bangsa.
JK bahkan menyebut, ketimbang memaksakan pendidikan ala barat Indonesia baiknya meniru apa yang dilakukan Jepang, India, dan China. Sontak, perdebatan tentang penghapusan ujian nasional kembali mencuat, memicu pro dan kontra di media sosial.
Banyak yang berpendapat, Indonesia masih jauh dari sejahtera dan belum siap untuk mengadopsi sistem pendidikan ala Eropa, yang kini jadi rujukan utama Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Pendidikan China
Sistem pendidikan di China adalah salah satu yang paling terstruktur dan terorganisir di dunia. Dengan lebih dari satu miliar siswa dan ribuan sekolah, pendidikan di negara ini tidak hanya berfungsi sebagai fondasi untuk masa depan individu, tetapi juga sebagai pilar utama dalam membangun kekuatan ekonomi dan sosial negara. Mari kita selami lebih dalam mengenai sistem pendidikan di China, serta prestasi yang telah diraihnya.
Sistem pendidikan di China dibagi menjadi beberapa jenjang: pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dimulai pada usia enam tahun dan berlangsung selama enam tahun. Di sini, siswa diperkenalkan pada mata pelajaran dasar seperti bahasa Mandarin, matematika, sains, dan pendidikan moral. Setelah lulus dari pendidikan dasar, mereka melanjutkan ke pendidikan menengah yang terdiri dari dua tingkat: junior high school (tiga tahun) dan senior high school (tiga tahun).
Salah satu ciri khas dari sistem ini adalah ujian nasional, yang dikenal dengan nama Gaokao. Ujian ini adalah gerbang utama untuk masuk ke perguruan tinggi dan diikuti oleh jutaan siswa setiap tahun. Dengan format yang ketat dan mata pelajaran yang beragam, Gaokao tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga ketahanan mental siswa. Ujian ini menjadi batu loncatan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Fokus pada Prestasi Akademis
Prestasi akademis adalah hal yang sangat dihargai di masyarakat China. Dalam survei internasional yang dilakukan oleh OECD melalui Program Penilaian Siswa Internasional (PISA), siswa China sering kali menempati peringkat teratas dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains. Hasil ini menunjukkan bahwa investasi yang besar dalam pendidikan, termasuk pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan fasilitas sekolah, berkontribusi pada keberhasilan siswa.
Namun, tekanan yang tinggi untuk berprestasi juga menjadi isu yang tidak bisa diabaikan. Siswa sering kali menghadapi beban kerja yang berat, dengan jam belajar yang panjang dan kompetisi yang ketat. Ini memicu perdebatan di masyarakat tentang keseimbangan antara prestasi akademis dan kesejahteraan siswa. Banyak orang tua merasa terpaksa untuk mengikutkan anak-anak mereka dalam program bimbingan belajar tambahan di luar jam sekolah, yang sering kali menambah tekanan pada mereka.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, siswa yang berhasil melewati Gaokao dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas. China memiliki beberapa universitas terkemuka di dunia, seperti Universitas Tsinghua dan Universitas Peking, yang diakui secara internasional untuk penelitian dan pendidikan berkualitas tinggi. Pemerintah China juga telah meluncurkan berbagai program untuk menarik mahasiswa internasional, menjadikan negara ini salah satu tujuan pendidikan global yang semakin populer.
Keterampilan dan Inovasi
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menyadari pentingnya keterampilan praktis dan inovasi. Banyak institusi pendidikan kini menawarkan program pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan. Ini mencakup pelatihan dalam bidang teknologi, bisnis, dan keterampilan teknis lainnya, sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pesat.
Pendidikan di China tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial. Sekolah-sekolah di seluruh negeri mulai mengintegrasikan kurikulum yang mencakup pendidikan moral dan etika, memberikan siswa wawasan tentang tanggung jawab sosial dan kontribusi kepada masyarakat.
Meskipun China telah mencapai banyak keberhasilan dalam sistem pendidikannya, tantangan tetap ada. Kesenjangan antara pendidikan di kota-kota besar dan daerah pedesaan masih menjadi masalah. Siswa di daerah terpencil sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Pemerintah sedang berupaya untuk mengatasi masalah ini melalui program peningkatan infrastruktur dan pelatihan guru di daerah pedesaan.
Dengan kemajuan teknologi yang cepat, integrasi pendidikan digital juga menjadi fokus. Sekolah-sekolah di China mulai menggunakan teknologi untuk meningkatkan proses belajar mengajar, memberikan akses yang lebih luas kepada siswa untuk belajar secara mandiri.
Sistem pendidikan di China adalah contoh bagaimana struktur dan disiplin dapat menghasilkan prestasi yang signifikan. Dengan fokus pada akademik, inovasi, dan pengembangan karakter, China telah berhasil menciptakan generasi siswa yang siap menghadapi tantangan global. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, semangat untuk belajar dan berprestasi tetap menjadi inti dari sistem pendidikan yang dinamis ini. Bagi siswa di seluruh dunia, perjalanan pendidikan di China menjadi inspirasi, menggambarkan bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan yang cerah.