Connect with us

News

Kejagung Pastikan Kualitas BBM Pertamina Aman

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang diproduksi PT Pertamina (Persero), meskipun saat ini tengah diusut kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menegaskan bahwa dugaan korupsi yang tengah diusut terjadi dalam kurun waktu 2018 hingga 2023. Oleh karena itu, BBM yang diduga terlibat dalam kasus ini sudah tidak lagi beredar di pasaran.

Harli juga menambahkan bahwa Pertamina telah memastikan kualitas BBM yang beredar saat ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

“Masyarakat tidak perlu risau, tidak perlu cemas. Karena yang beredar sekarang sudah sesuai spesifikasi yang ditetapkan,” ujar Harli, Sabtu (1/3).

Lebih lanjut, Harli menjelaskan bahwa BBM merupakan barang yang habis pakai, sehingga minyak yang diproduksi pada periode dugaan korupsi sudah tidak ada lagi di pasaran.

Dalam penyidikan kasus ini, Kejagung telah menetapkan sembilan orang tersangka, yang terdiri dari enam pegawai Pertamina dan tiga pihak swasta. Salah satu tersangka adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Selain itu, ada juga beberapa pejabat tinggi lainnya di lingkungan Pertamina yang turut menjadi tersangka dalam kasus ini.

Total kerugian negara yang ditimbulkan akibat dugaan korupsi ini mencapai Rp193,7 triliun. Kerugian tersebut meliputi ekspor minyak mentah dalam negeri sebesar Rp35 triliun, impor minyak mentah melalui broker sekitar Rp2,7 triliun, serta impor BBM melalui broker senilai Rp9 triliun.

Selain itu, pemberian kompensasi pada 2023 menyebabkan kerugian sebesar Rp126 triliun, sedangkan pemberian subsidi mencapai Rp21 triliun.

Pertamina Tegaskan Pertamax Bukan BBM Oplosan

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa isu mengenai Pertamax sebagai BBM oplosan tidak benar. Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamax tetap sesuai standar RON 92 dan memenuhi semua parameter kualitas bahan bakar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Fadjar juga menjelaskan bahwa Kementerian ESDM secara rutin melakukan pengawasan terhadap mutu BBM dengan menguji sampel dari berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) secara berkala.

“Terkait isu yang beredar bahwa BBM Pertamax merupakan oplosan, itu tidak benar,” tegas Fadjar dalam keterangan resmi, Rabu (26/2).

Ia menambahkan bahwa ada perbedaan signifikan antara oplosan dan blending BBM. Oplosan merupakan pencampuran bahan yang tidak sesuai aturan, sementara blending adalah praktik umum dalam industri minyak untuk mencapai kadar oktan atau RON tertentu.

Contohnya, Pertalite merupakan campuran bahan bakar RON 92 dengan bahan bakar RON yang lebih rendah sehingga menghasilkan RON 90.

Dengan demikian, Pertamina mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap mutu BBM yang mereka produksi. “Kualitas Pertamax sudah sesuai dengan spesifikasinya, yaitu dengan standar oktan 92,” ujar Fadjar.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Pesan Wamendikdasmen Saat Melepas 1.500 Lulusan SMK Siap Kerja ke LN

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, secara resmi memberangkatkan 1.500 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program magang kerja di Jepang dan Jerman. Acara pelepasan dilangsungkan di SMKS Mitra Industri, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025).

Fajar menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas keberanian para lulusan muda tersebut dalam mengambil peluang kerja di luar negeri. Ia menegaskan bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar mencari penghasilan, tetapi juga menjadi langkah besar dalam membangun masa depan yang lebih baik.

“Pemerintah sangat senang dan bersyukur ketika anak-anak muda kita punya keberanian memutuskan menjadi pekerja migran di luar negeri,” ujarnya.

Lebih dari sekadar keterampilan teknis, Fajar menekankan pentingnya karakter dalam dunia kerja global. Ia mencontohkan seorang pekerja migran asal Indramayu yang viral di media sosial setelah melakukan aksi heroik menyelamatkan korban kebakaran di Korea Selatan.

“Kita bangga melihat aksi heroik seperti itu. Itu menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia mampu mencetak lulusan yang tidak hanya cakap secara skill, tapi juga tangguh secara mental dan moral,” jelas Fajar.

Ia mengingatkan bahwa lulusan SMK harus tampil sebagai duta bangsa, mencerminkan nilai-nilai positif bangsa Indonesia saat bekerja di negara lain.

“Penting bagi pelajar SMK untuk memperkuat karakter, selain keahlian di bidang praktik,” tegasnya.

Fajar juga mengungkapkan rasa bangganya setiap kali melihat lulusan SMK yang berani mengambil kesempatan bekerja di luar negeri. Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud keberanian dan ketangguhan dalam memperjuangkan masa depan.

“Kebanggaan itu hadir karena mereka pergi meninggalkan tanah air demi memperbaiki ekonomi keluarga, sekaligus membangun masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Program pengiriman lulusan SMK ke luar negeri ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi lulusan vokasi untuk berkembang secara profesional dan pribadi.

Continue Reading

News

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mendikdasmen Wajibkan Guru Ikuti Pelatihan Rutin

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan guru mengikuti pelatihan rutin sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (17/4/2025).

Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Menteri yang mengatur bahwa setiap guru akan memiliki satu hari dalam seminggu tanpa kewajiban mengajar. Hari tersebut secara khusus akan digunakan untuk mengikuti pelatihan, baik secara mandiri maupun dengan pendampingan dari widyaiswara (pelatih profesional).

“Pelatihan ini akan menjadi bagian dari pemenuhan beban kerja 24 jam mengajar per minggu dan dilaksanakan secara rutin dengan dukungan dari BPMP dan Balai Guru,” ujar Abdul Mu’ti.

Menurutnya, banyak guru yang saat ini berada di zona nyaman setelah memperoleh sertifikasi, sehingga tidak lagi aktif mengembangkan kompetensi. Oleh karena itu, pelatihan rutin ini diharapkan menjadi dorongan agar para guru terus belajar, berinovasi, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Sistemnya bisa para widyaiswara kita kunjungi kelompok-kelompok guru, atau pelatihannya dilakukan secara mandiri. Keduanya tetap dihitung sebagai bagian dari beban kerja,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada peningkatan kualitas, pemerintah juga memberikan perhatian pada kesejahteraan guru. Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa tunjangan sertifikasi guru akan ditingkatkan dari sebelumnya Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Khusus bagi guru ASN, besaran tunjangan akan disesuaikan dengan gaji pokok dan langsung ditransfer ke rekening guru, tanpa melalui pemerintah daerah.

“Dengan peningkatan kesejahteraan ini, kami berharap ada peningkatan pula dalam kinerja guru. Karena guru adalah kunci utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya.

Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa meskipun teknologi dan kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, peran guru tetap tak tergantikan. Guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pendidik karakter dan inspirator bagi generasi muda.

Continue Reading

News

Menlu RI dan AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis

Siti Rahmawati

Published

on

 Monitorday.com – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmen kuat untuk terus memperluas kemitraan strategis kedua negara di berbagai bidang, mulai dari politik-keamanan, perdagangan hingga investasi (16/4).

Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI, Sugiono dengan Menlu AS, Marco Rubio, di Kementerian Luar Negeri AS, Washington D.C., pada 16 April 2025. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi telepon kedua Menlu pada Januari 2025 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan berbagai prioritas dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, diantaranya ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.

Sejumlah prioritas tersebut membuka peluang kerja sama konkret dengan Pemerintah AS.

Menlu Sugiono juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi RI-AS, termasuk dalam konteks rantai pasok, dengan mengundang investor AS untuk berinvestasi di sektor mineral kritis, seperti nikel, dan sektor-sektor penting lain.

“Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan langkah-langkah deregulasi untuk mempermudah dan menciptakan situasi kondusif bagi investor asing”, ujar Menlu Sugiono.

Menlu AS sampaikan momentum pertemuan dan penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan AS saat ini sangat tepat di tengah dinamika geopolitik global.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas isu-isu regional dan global, seperti Laut Tiongkok Selatan dan Palestina, dan menegaskan pentingnya mengedepankan semangat kerja sama dan dialog dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Terkait Palestina, Menlu RI menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam mendorong proses perdamaian di Palestina, sebagaimana tercermin dari kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara, seperti Mesir, Jordania, Qatar, UAE dan Turki.

“Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza”, tambah Menlu Sugiono.

Indonesia menolak relokasi warga Palestina di Gaza dari tanah airnya.

Menlu Sugiono merupakan menlu pertama dari negara-negara ASEAN yang diterima oleh Menlu AS di Washington D.C.

Continue Reading

News

Prabowo Siapkan Langkah Strategis untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merancang langkah strategis untuk mengevakuasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia, dengan fokus pada kelompok tenaga medis dan pendidik.

Rencana ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Indonesia dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) Palestina menjelang kemerdekaan.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan konkret Indonesia terhadap Palestina, tidak hanya dalam aspek politik, tetapi juga penguatan kapasitas rakyatnya.

“Ini dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan menuju Palestina yang merdeka,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Menurut Muzani, kelompok dokter dan guru menjadi prioritas karena mereka sangat terdampak oleh konflik berkepanjangan. Kehadiran mereka dinilai penting untuk membangun kembali kehidupan masyarakat Palestina pasca-konflik.

“Presiden ingin menyiapkan tenaga-tenaga andal. Dokter dan guru akan dibekali pendidikan dan pelatihan di Indonesia, agar saat Palestina merdeka, mereka siap mengisi kembali kehidupan sosial dan pendidikan di sana,” jelasnya.

Langkah ini juga sejalan dengan inisiatif rekonstruksi kawasan Gaza yang mulai digagas oleh sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Beberapa lembaga di Indonesia, termasuk Baznas, telah mempersiapkan pembangunan kembali infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melakukan kunjungan diplomatik ke lima negara, yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo mencari dukungan atas rencana evakuasi 1.000 warga Palestina ke Indonesia.

“Syaratnya, semua pihak harus menyetujui. Mereka akan tinggal sementara di Indonesia sampai kondisi di Gaza kembali aman. Setelah itu, mereka akan kembali ke tanah air mereka,” ujar Prabowo dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (9/4/2025).

Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina sekaligus menawarkan solusi jangka panjang melalui pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Continue Reading

News

Mensos: Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari PNS dan PPPK

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com — Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat akan diprioritaskan dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Untuk menjadi kepala sekolah dan guru, prioritasnya adalah PNS. Selanjutnya, PPPK, baik yang penuh waktu maupun paruh waktu,” ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya, Kamis (17/4/2025).

Namun, jika jumlah tenaga pengajar dari kalangan ASN belum mencukupi, pemerintah membuka opsi rekrutmen dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Bila masih kurang, maka bisa kita pertimbangkan untuk rekrutmen baru guru PPG,” tambahnya.

Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengirimkan surat kepada kepala daerah untuk mendata guru PNS dan PPPK yang memenuhi syarat mengajar di Sekolah Rakyat, termasuk untuk posisi kepala sekolah.

“Ada nama-namanya yang layak. Mudah-mudahan bisa diikutkan seleksi pada tahap berikutnya untuk menjadi kepala sekolah,” jelas Gus Ipul.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar guru PNS dan PPPK yang dipilih adalah mereka yang belum memiliki penempatan tugas. Dengan begitu, penugasan tidak perlu melalui proses pemindahan atau rotasi.

Meski demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah daerah.

Program Sekolah Rakyat direncanakan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026, dengan target awal sebanyak 53 lokasi sekolah di seluruh Indonesia. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan dan meningkatkan pemerataan kualitas guru di berbagai daerah.

Continue Reading

News

Pemprov Jawa Barat Resmi Larang Masjid Minta Sumbangan Di Tengah Jalan

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Pemprov Jabar melarang aktivitas meminta sumbangan di jalan raya, yang selama ini terjadi di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Indramayu.

Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 37/HUB.02/KESRA yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan larangan ini mulai berlaku pada Senin (14/4/2025).

Dedi menegaskan larangan ini bertujuan menjaga prinsip keselamatan lalu lintas dari kegiatan pungutan atas nama sumbangan.

Aktivitas meminta sumbangan selama ini banyak ditemukan di Desa/Kecamatan Widasari, Indramayu.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ma’shumy Widasari, H Sufyan, menyatakan siap mematuhi ketentuan tersebut.

Selama ini, pondok pesantren itu aktif menggalang dana di jalan raya untuk pembangunan pesantren.

Sufyan menyebutkan bahwa mereka sebelumnya sudah mengantongi izin dari pemerintah desa dan kepolisian.

Namun, ia menegaskan akan menghentikan aktivitas tersebut karena menghormati keputusan gubernur.

Dari penggalangan dana di jalan, rata-rata mereka memperoleh Rp 300 ribu per hari setelah dipotong upah pekerja.

Empat orang bekerja bergantian setiap hari dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dengan upah Rp 80 ribu per orang.

Dana hasil galang jalan sebelumnya berhasil membangun sebuah masjid megah yang kini berdiri dekat pesantren.

Saat membangun masjid dulu, mereka pernah meminta bantuan pemerintah, namun tidak berhasil mendapatkan dana.

Karena pengalaman itu, Sufyan lebih memilih kembali mengandalkan penggalangan dana di jalan untuk membangun pesantren.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menilai larangan tersebut bagus untuk menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas.

Lucky menegaskan akan mempertimbangkan tindak lanjut seperti surat edaran bupati agar larangan ini efektif diterapkan.

Continue Reading

News

Guru Besar Universitas Indonesia Serukan Masyarakat Bela Palestina Dengan Jiwa

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Guru Besar Hukum dan Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, Prof Heru Susetyo, mengajak masyarakat Indonesia terus mendukung Palestina dengan semangat jiwa dan darah (birruh biddam).

Prof Heru menyampaikan ajakan ini saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema ‘Solidaritas Kemanusiaan atau Legitimasi Pengusiran?’ yang digelar secara daring pada Kamis malam (17/4/2025).

Ia menekankan pentingnya untuk tidak pernah berhenti dan menyerah dalam memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina.

Slogan birruh biddam sering diteriakkan dalam aksi solidaritas Palestina, khususnya di negara-negara Muslim.

Slogan lengkapnya berbunyi birruh biddam nafdika ya aqsa, yang berarti “Dengan semangat kami, dengan darah kami, kami akan menebusmu, wahai Al-Aqsa.”

Prof Heru menjelaskan bahwa seluruh umat Islam memiliki peran masing-masing dalam mendukung perjuangan Palestina.

Akademisi, aktivis, hingga tenaga medis seperti dokter dapat berkontribusi dari bidangnya masing-masing.

Yang terpenting, menurut Prof Heru, adalah untuk terus bergerak dan tidak pernah berhenti mendukung perjuangan ini.

Ia mengingatkan bahwa kejahatan di Palestina masih terus berlangsung hingga saat ini.

Prof Heru menegaskan bahwa perjuangan akan melemah jika orang-orang baik memilih untuk berhenti bergerak.

Ia mengutip bahwa kejahatan tidak hanya menang karena banyaknya orang jahat, tetapi juga karena diamnya orang-orang baik.

Dalam konteks ini, diamnya orang-orang baik justru memberi ruang bagi kejahatan untuk terus tumbuh.

Oleh sebab itu, semangat birruh biddam harus terus dikobarkan oleh seluruh umat Islam di dunia.

Dukungan kepada Palestina harus dilakukan dengan berbagai macam kekuatan yang dimiliki.

Prof Heru juga mengajak semua kalangan untuk mempertahankan semangat kemanusiaan dalam membela Palestina.

Ia menutup pesannya dengan penekanan bahwa solidaritas tidak boleh padam selama ketidakadilan masih terjadi.

Continue Reading

News

Wamendikdasmen: Transformasi Pendidikan Harus Libatkan Sekolah Swasta dan Pemda

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan pentingnya transformasi menyeluruh dalam dunia pendidikan untuk mengurangi ketimpangan mutu antar sekolah.

Hal ini disampaikan Fajar saat memberikan tausiyah pada acara Halal Bihalal Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Palembang, Selasa (15/4/2025).

Dalam tausiyahnya, Fajar menyoroti langkah Kementerian Pendidikan yang kini berada di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti, yang fokus pada “jihad regulasi” untuk memperbaiki tata kelola pendidikan nasional.

“Jihad regulasi untuk memperbaiki tata kelola pendidikan sudah memberikan dampak positif. Kini, ruang keadilan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tak hanya hadir di sekolah negeri, tapi juga merata ke sekolah swasta, termasuk sekolah-sekolah bersejarah seperti Muhammadiyah,” ujar Fajar.

Fajar menambahkan bahwa untuk mengatasi disparitas mutu pendidikan, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi secara bijak.

“Kalau ingin bangun sekolah negeri baru, lihat dulu sekelilingnya. Kalau sudah ada sekolah swasta yang mapan, seperti sekolah Muhammadiyah, tidak perlu mendirikan sekolah baru. Sekolah-sekolah ini sudah lama mencetak kader bangsa,” tegasnya.

Dalam kunjungannya ke Palembang, Fajar juga menyempatkan diri mengunjungi SD Muhammadiyah 4, sebuah sekolah bersejarah yang telah berdiri sejak 1930-an. Sekolah ini memiliki nilai historis, salah satunya karena pernah menjadi tempat mengajar tokoh nasional dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, A.R. Fachruddin.

“Ketahanan pendidikan Muhammadiyah tak pernah surut di setiap era pemerintahan. Gerakannya selalu konsisten mencerdaskan bangsa dan berjalan sesuai khittah,” ungkap Fajar.

Selain itu, Fajar juga menyapa para pegawai UPT wilayah Sumatera Selatan di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Sumsel. Dalam pertemuan tersebut, ia kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan pendidikan.

“Semangat mencerdaskan bangsa harus didukung kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan media. Transformasi pendidikan tak bisa berjalan sendiri,” tutup Fajar.

Continue Reading

News

Kabar Rusia Bakal Bangun Pangkalan Militer, Kemlu RI Respon Begini

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah memberikan izin kepada negara mana pun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di wilayah Indonesia.

Penegasan ini disampaikan menyusul laporan yang menyebut Rusia mengajukan permintaan akses ke Pangkalan Angkatan Udara di Biak, Papua.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, atau yang akrab disapa Roy, menyampaikan klarifikasi tersebut dalam keterangannya pada Rabu (16/4/2025).

“Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia,” ujar Roy.

Roy menegaskan, Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Karena itu, Indonesia membuka ruang bagi kapal atau pesawat militer negara asing yang menjalankan misi damai untuk melakukan kunjungan resmi.

Lebih lanjut, Roy juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia memang memiliki rencana membangun fasilitas peluncuran satelit di Biak. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum menghasilkan keputusan final.

Pernyataan ini merespons laporan dari situs militer Amerika Serikat, Janes, yang pada Selasa (14/4) melaporkan bahwa Rusia secara resmi telah meminta izin untuk menempatkan pesawat-pesawat jarak jauhnya di fasilitas AU Biak.

Permintaan itu disebutkan disampaikan usai pertemuan antara Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025.

Dokumen yang diterima Janes mengungkapkan bahwa Moskow berupaya menempatkan pesawat-pesawat militer di Pangkalan AU Manuhua, yang berbagi landasan dengan Bandara Frans Kaisiepo, Biak. Fasilitas ini saat ini menjadi markas Skuadron Udara 27 TNI AU yang mengoperasikan pesawat pengintai CN235.

Laporan tersebut juga menarik perhatian media internasional, termasuk di Australia. Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengaku pemerintahnya telah menjalin komunikasi dengan Indonesia terkait isu ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyampaikan pihaknya tengah mencari klarifikasi dari pemerintah Indonesia.

“Kami sedang mencoba mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut dan memahami status permintaan dari Rusia,” ujar Wong kepada ABC Australia.

Wong juga menambahkan bahwa Rusia saat ini dianggap sebagai kekuatan global yang berperan disruptif dan Presiden Vladimir Putin dinilai ingin memperluas pengaruhnya secara global.

Continue Reading

News

Dewan Pers Dukung Program Subsidi Perumahan untuk Wartawan

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com — Program pemberian subsidi perumahan hingga 1.000 unit bagi wartawan yang digagas oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sebagai bagian dari Program Pembangunan Tiga Juta Rumah, mendapat sambutan positif dari Dewan Pers.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif tersebut, yang dinilai sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan wartawan.

Melalui Siaran Pers Nomor 7/SP/DP/IV/2025 yang ditandatanganinya, Ninik menyatakan, “Dewan Pers menghargai perhatian pemerintah yang memberikan bantuan subsidi perumahan kepada wartawan,” dalam keterangan pers yang dirilis di Jakarta, Rabu (16/4).

Ninik juga menekankan pentingnya proses pengajuan yang transparan dan terstandarisasi. Ia meminta agar wartawan yang ingin mengajukan subsidi perumahan berhubungan dengan media atau perusahaan pers tempat mereka bekerja, serta memastikan semua proses mengikuti mekanisme yang berlaku untuk masyarakat umum yang membutuhkan perumahan.

“Semua prosesnya hendaknya memakai skema standar sebagaimana masyarakat yang membutuhkan perumahan pada umumnya,” tegas Ninik.

Ia juga menyarankan agar program ini dilaksanakan dengan memberikan diskon terbaik dan kredit terjangkau bagi warga, termasuk wartawan.

Namun, Ninik menegaskan bahwa Dewan Pers tidak akan terlibat dalam penyerahan data langsung para wartawan yang akan menerima subsidi perumahan. “Dewan Pers hanya bisa mengeluarkan data setelah mendapat persetujuan dari organisasi wartawan atau organisasi media yang bersangkutan,” tambahnya.

Sementara itu, Dewan Pers juga mempersilakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) serta Kementerian PKP untuk mengakses data yang tersedia di laman resmi Dewan Pers, dengan catatan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Ninik juga memberikan saran agar Kementerian PKP dapat menjalin kerja sama langsung dengan media-media yang ada, untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar. Jika diperlukan, Dewan Pers hanya akan berperan untuk verifikasi akhir mengenai keabsahan perusahaan pers yang terlibat.

“Jika hal ini memerlukan peran Dewan Pers, fungsinya hanya akan memberikan verifikasi akhir tentang perusahaan pers tersebut,” jelas Ninik.

Program subsidi perumahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan wartawan di Indonesia, yang selama ini seringkali dihadapkan pada tantangan dalam memiliki tempat tinggal yang layak.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment2 hours ago

Duh! Hakim AS Putuskan Google Bersalah Gegara Kasus Ini

Review3 hours ago

Damai yang Membunuh Palestina

Sportechment3 hours ago

Derby Korea Batal Terjadi di Final Piala Asia U-17 2025, Penakluk Indonesia Keok

Sportechment3 hours ago

Comeback Gila MU Bikin Old Trafford Bergemuruh, Amorim Sindir Suporter yang Balik Duluan

News13 hours ago

Pesan Wamendikdasmen Saat Melepas 1.500 Lulusan SMK Siap Kerja ke LN

News13 hours ago

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mendikdasmen Wajibkan Guru Ikuti Pelatihan Rutin

News13 hours ago

Menlu RI dan AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis

News14 hours ago

Prabowo Siapkan Langkah Strategis untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

News14 hours ago

Mensos: Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari PNS dan PPPK

Ruang Sujud15 hours ago

Iffah: Pilar Kekuatan Spiritual dalam Islam

Sportechment15 hours ago

Tertinggal dari Marquez, Manajer Ducati Soroti Masalah Mental Bagnaia

Sportechment16 hours ago

Timnas Indonesia Tak Kirim Pemain Kunci di Duel ASEAN All-Stars vs MU, Lha Kenapa?

Ruang Sujud19 hours ago

Iffah dalam Kehidupan Sehari-hari: Menemukan Keindahan dalam Menjaga Diri

News21 hours ago

Pemprov Jawa Barat Resmi Larang Masjid Minta Sumbangan Di Tengah Jalan

Review21 hours ago

S3 Bukan Sekadar Gelar, Tapi Lompatan Hidup! Ini Alasannya!

Ruang Sujud23 hours ago

Kekuatan Iffah: Mengapa Menjaga Diri Adalah Cermin Kemuliaan

News1 day ago

Guru Besar Universitas Indonesia Serukan Masyarakat Bela Palestina Dengan Jiwa

Sportechment1 day ago

Wow! Coachella 2025 Hadirkan Headliner Spektakuler, Bayaran Musisi Tembus Ratusan Miliar

News1 day ago

Wamendikdasmen: Transformasi Pendidikan Harus Libatkan Sekolah Swasta dan Pemda

News1 day ago

Kabar Rusia Bakal Bangun Pangkalan Militer, Kemlu RI Respon Begini