Monitorday.com – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul, menyoroti pentingnya optimalisasi wakaf uang sebagai dana abadi bagi kesejahteraan masyarakat.
Wakaf uang disebut sebagai wakaf bergerak yang manfaatnya dapat berkelanjutan untuk masyarakat.
Waryono menyatakan bahwa dengan pengelolaan profesional oleh nadzir, wakaf uang bisa berdampak signifikan, terutama di sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial.
Ia menyampaikan hal ini dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta.
Menurutnya, alokasi wakaf uang dapat membantu pendidikan anak bangsa agar mereka mampu menduduki posisi strategis di Indonesia.
Generasi penerima manfaat wakaf diharapkan menjadi calon pemimpin masa depan yang memperkuat posisi Indonesia secara global.
Waryono menyoroti potensi wakaf di Indonesia yang besar, mencapai sekitar 180 triliun rupiah.
Namun, ia mengakui bahwa tingkat literasi masyarakat mengenai perbedaan wakaf, sedekah, dan infak masih rendah.
Program literasi tentang wakaf terus ditingkatkan, termasuk melalui peluncuran Kota Wakaf di Tasikmalaya.
Waryono menyoroti peran Badan Wakaf Indonesia (BWI) dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan wakaf.
Ia mendukung gagasan pembentukan lembaga pengawasan wakaf yang mirip dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Peningkatan kepercayaan publik terhadap wakaf dilakukan dengan menentukan nadzir yang profesional dan amanah.
Waryono mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan wakaf, sekecil apapun kontribusinya.
Ia mencontohkan wakaf pendidikan di Universitas Al-Azhar, Mesir, yang mampu menopang krisis keuangan negara.
Contoh di dalam negeri juga ada, di mana wakaf telah menghasilkan fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin.
Waryono menegaskan bahwa gerakan wakaf harus terus dijalankan dan digelorakan.
Ia menekankan bahwa gerakan wakaf tidak boleh berhenti hanya pada peluncuran saja.
Inisiatif lain, seperti wakaf untuk calon pengantin dan calon jamaah haji, akan terus dipromosikan.
Gerakan Wakaf Uang Menuju Indonesia Emas 2045 (Giwang Emas 2045) diluncurkan oleh Ghafur pada Jumat, 1 November 2024.
Acara ini dihadiri oleh 200 peserta, mulai dari masyarakat umum hingga akademisi, praktisi, dan peneliti nasional serta internasional.