Monitorday.com – Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Prof Abu Rokhmad menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan berbagai program strategis untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Salah satu program tersebut adalah pengelolaan zakat dan wakaf (Zawaf).
Program unggulan Bimas Islam ini diperkenalkan dalam forum internasional Partnership on Religion and Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 di Ancol, Jakarta.
Abu menyatakan bahwa optimalisasi zakat dan wakaf bertujuan untuk mendukung kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan.
Ia menegaskan bahwa zakat dan wakaf adalah bagian integral dari filantropi Islam yang memiliki dampak besar dalam mengurangi kesenjangan ekonomi.
Dengan distribusi yang tepat, dana zakat dan wakaf dapat mendukung pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu.
Program ini sejalan dengan SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan).
Pemerintah berharap, dengan pengelolaan yang lebih optimal, dana keagamaan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan.
Selain zakat dan wakaf, Abu juga mengungkapkan peran Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di lebih dari 5.900 lokasi di Indonesia.
KUA tidak hanya berfungsi sebagai pencatat pernikahan, tetapi juga memiliki peran penting dalam bimbingan keagamaan dan advokasi hak-hak perempuan.
Layanan KUA menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan keluarga, mendukung SDG 5 (Kesetaraan Gender).
Abu menambahkan bahwa masjid didorong untuk lebih aktif dalam program sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Masjid seharusnya menjadi pusat pendidikan, konsultasi keagamaan, dan kegiatan ekonomi berbasis komunitas.
Direktur Penerangan Islam Kemenag RI Ahmad Zayadi menjelaskan bahwa forum internasional ini mempertemukan pemerintah, akademisi, dan organisasi berbasis keagamaan.
Beberapa organisasi keagamaan yang dilibatkan antara lain Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Zayadi menegaskan bahwa forum ini bertujuan untuk mencari peran agama dalam pencapaian SDGs.