Monitorday.com – Biro Pusat Statistik melaporkan penurunan produksi perusahaan sebesar 1,9% dan ekspor barang dan jasa sebesar 8,3% pada kuartal kedua.
Ekonomi “Israel” tumbuh lebih lambat pada kuartal kedua 2024 dibandingkan prediksi para ekonom.
Produk domestik bruto (PDB) hanya tumbuh 1,2% pada periode April hingga Juni 2024 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
PDB juga mengalami penurunan sebesar 1,4% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
PDB per kapita turun 0,4% pada kuartal kedua setelah memperhitungkan peningkatan populasi.
Kepala ekonom Bank Mizrahi-Tefahot, Ronen Menachem, menyebutkan bahwa perang yang berlangsung telah merusak ekonomi.
Investasi aset tetap hanya meningkat sebesar 1,1% pada kuartal kedua.
Pertumbuhan pengeluaran swasta mencapai 23,5% pada kuartal kedua, didorong oleh pertumbuhan upah dan dukungan pemerintah.
Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit “Israel” dari “A+” menjadi “A” dengan prospek negatif.
Penurunan peringkat ini mencerminkan dampak perang yang berkelanjutan di Gaza dan meningkatnya risiko geopolitik.
Fitch memperkirakan perang di Gaza bisa berlanjut hingga tahun 2025 dan memperluas dampaknya.
Peningkatan pengeluaran militer dan gangguan ekonomi bisa menyebabkan penurunan kredit lebih lanjut.
Mantan ombudsman Mayor Jenderal Itzhak Brik menyebut biaya perang di Gaza semakin besar.
Brik mengecam perang sebagai “perang yang melelahkan” yang meruntuhkan ekonomi “Israel”.
Brik mengungkapkan defisit “Israel” bisa mencapai 9% dari PDB tahun ini.
Banyak pengusaha teknologi tinggi meninggalkan “Israel” akibat dampak ekonomi dari perang yang berkepanjangan.