Monitorday.com – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan alasan di balik keputusan Liga 1 2024/2025 yang memperbolehkan delapan pemain asing per klub.
Kebijakan ini menjadi sorotan karena jumlah pemain asing yang cukup banyak dan menuai reaksi dari pemain lokal yang menggelar protes di media sosial.
Dalam aturan baru, dari delapan pemain asing yang diperbolehkan, enam di antaranya bisa bermain bersama di lapangan, dengan satu slot khusus untuk pemain asing dari Asia.
Arya Sinulingga menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permainan dan melahirkan pemain terbaik untuk Timnas Indonesia.
“Di beberapa negara sudah menerapkan kebijakan bebas pemain asing, sementara kita masih membatasi hingga delapan pemain asing. Kami percaya bahwa dengan kompetisi yang ketat, akan menghasilkan pemain terbaik,” ujar Arya dalam keterangan pers pada Rabu (21/8).
Arya juga membandingkan dengan sistem di Thailand, yang meski banyak memiliki pemain asing, tetap dapat memproduksi striker-striker berkualitas.
“Striker terbaik harus menghadapi persaingan ketat sejak awal. Ini yang dilakukan Thailand; meski banyak pemain Asia, mereka tetap memiliki striker yang hebat,” tambahnya.
PSSI berharap, dengan adanya persaingan ketat melawan pemain asing, kualitas pemain lokal akan meningkat.
“Pemain lokal harus berkompetisi dengan baik untuk menjadi pemain utama di klubnya. Sama halnya dengan pemain lokal yang bermain di Eropa, kami ingin mereka mendapatkan persaingan yang ketat di liga domestik,” ungkap Arya.
Arya juga menyoroti keberhasilan Timnas Indonesia U-19 yang baru saja menjuarai Piala AFF U-19 2024 sebagai bukti efektivitas sistem kompetisi yang ketat.
“Pemain U-19 yang memenangkan AFF, seperti di Liga, EPA, dan Soeratin, menunjukkan bahwa persaingan yang ketat menghasilkan juara di Asia Tenggara. Ini adalah salah satu alasan mengapa kami mengizinkan delapan pemain asing di Liga Indonesia Baru (LIB),” jelas Arya.
Dengan kebijakan ini, PSSI berharap dapat meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dan menegaskan bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk memajukan kompetisi domestik serta memperkuat timnas di masa depan.