Monitorday.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal membentuk dana siaga untuk Badan Pangan Nasional (Bapanas). Upaya ini dimaksudkan untuk mendukung pengendalian harga pangan, terutama menjelang Ramadan.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata merinci anggaran itu diberikan guna memastikan ketersediaan anggaran Bapanas. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk melakukan intervensi pasokan ataupun harga pangan.
“Kami dengan Bapanas sedang mempertimbangkan untuk membangun model dana siaga,” kata Isa dalam ‘Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan’ di Jakarta, Senin (4/3).
“Sehingga Bapanas sudah langsung memiliki dalam anggarannya untuk melakukan intervensi-intervensi baik ketersediaan pasokan maupun harga ini dengan mendukung Bulog dan Id Food,” sambungnya.
Isa lantas mengatakan saat ini pihaknya dan Bapanas masih terus mendiskusikan pembentukan dana siaga itu. Oleh karena itu, ia belum bisa memberikan pernyataan secara mendetail terkait mekanismenya.
Selain itu, Isa juga menyebut dana cadangan itu diperlukan mengingat semua kementerian/lembaga harus bisa menggunakan anggaran secara efisien dan efektif.
“Kami ingin melakukannya secara efektif dan efisien dengan membangun mekanisme-mekanisme yang semakin memudahkan bagi penyediaan maupun pendistribusian bahan pangan tetapi tata kelolanya semakin terjaga dengan baik,” imbuhnya.
Selain dengan Bapanas, Isa mengungkapkan pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membentuk dana siaga serupa. Namun, khusus untuk Kementan dana siaga dibentuk guna memastikan produksi pangan berjalan tepat waktu dan lebih produktif.
“Ini yang memang menjadi salah satu isu bagi pengendalian pangan kita dan ini akan terus menjadi perhatian bersama pemerintah, dan kami akan terus mendukung Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, Isa menyebut ke depan pembentukan dana cadangan bisa dilakukan ke kementerian lain, khususnya yang menyangkut transportasi. Apalagi, transportasi juga menjadi bagian vital dalam distribusi pangan.
Maklum, jika distribusi pangan terganggu, maka harga pangan pun bisa terdampak.
“Tadi saya sudah mendiskusikan mengenai mengembangkan masalah transportasi terutama laut untuk memastikan suplai bahan pangan ke daerah-daerah di Indonesia ini menjadi lebih baik,” ucapnya.