Connect with us

Ruang Sujud

Kisah Penggembala Cilik Yang Buat Ibnu Umar Kagum

Avatar

Published

on

Abdullah bin Umar RA, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, menunjukkan kebaikan hatinya dengan mengundang anak pengembala untuk bergabung dalam makanan yang sedang dia nikmati bersama sahabatnya. Namun, kejutan datang ketika anak pengembala menolak tawaran tersebut karena dia sedang berpuasa. Kejadian ini mengejutkan Abdullah bin Umar RA, mengingat kondisi panas yang sulit untuk bekerja di lapangan, namun anak tersebut masih memilih untuk berpuasa.

Pertukaran pandangan berlanjut ketika Abdullah bin Umar RA mencoba untuk menguji kejujuran anak pengembala dengan menyarankan untuk menjual salah satu kambing yang tidak dimiliki oleh anak tersebut, dan kemudian memalsukan cerita tentang serigala yang memakan kambing tersebut kepada majikannya. Namun, anak pengembala dengan tegar menolak tawaran tersebut. Dia menegaskan bahwa meskipun majikannya tidak akan mengetahuinya, Allah tetap melihat segala perbuatannya. Pesan yang diungkapkan anak tersebut tentang kehadiran Allah yang selalu memantau tindakannya membuat Abdullah bin Umar RA terharu hingga menangis.

Pada saat yang menyentuh hati itu, Abdullah bin Umar RA tidak hanya membeli kambing tersebut dari majikan anak pengembala, tetapi juga memberikannya sebagai hadiah kepada anak tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kejujurannya dan keimanan yang teguh kepada Allah.

Kisah ini menjadi pengingat yang sangat kuat bagi kita semua tentang pentingnya kejujuran, keikhlasan, dan ketakwaan kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Pesan moralnya mencakup pentingnya mempertahankan integritas dalam menjalani kehidupan, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Kisah ini mengajarkan bahwa meskipun terkadang tindakan jujur dapat tampak sulit atau merugikan secara materi, kejujuran tersebut tetaplah suatu keutamaan yang tak ternilai harganya.

Kisah tentang Abdullah bin Umar RA dan anak pengembala ini juga mengingatkan kita untuk senantiasa menghargai nilai-nilai moral dan spiritual, yang pada akhirnya akan membawa kebaikan kepada kita serta orang-orang di sekitar kita. Menjadi manusia yang jujur dan memiliki integritas tinggi merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *