Monitorday.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan bahwa kolaborasi perikanan antara Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk menjadikan kedua negara sebagai pemimpin di bidang perikanan di kawasan Asia bahkan di tingkat global.
“Jika Indonesia dan Vietnam bersatu, maka kedua negara ini akan menjadi kekuatan di kawasan,” ungkap Menteri Trenggono dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/3).
Trenggono menjelaskan dalam acara Meet Indonesia di Nha Trang, Vietnam, bahwa Indonesia memiliki sumber daya bahan baku kelautan dan perikanan yang sangat kuat, sementara Vietnam memiliki keahlian dalam pembesaran dan pengolahan sektor perikanan.
Oleh karena itu, lanjutnya, kerja sama perikanan antara pemerintah Indonesia dan Vietnam yang telah disepakati beberapa waktu lalu, harus segera direalisasikan melalui investasi nyata di sektor perikanan di kedua negara.
Menurutnya, kerjasama ini tidak hanya untuk menjaga keberlanjutan ekologi dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara, tetapi juga akan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan komoditas perikanan global.
Dengan pertumbuhan populasi manusia yang diprediksi akan meningkat sebesar 30 persen pada tahun 2045, kebutuhan akan protein juga diperkirakan akan meningkat.
“Berinvestasi di Indonesia dan Vietnam tidak lagi terbatas oleh wilayah. Ini merupakan bagian dari kerjasama investasi antara kedua negara untuk menjadi bagian dari pemasok global di sektor kelautan dan perikanan,” katanya.
Trenggono juga menyampaikan bahwa investasi di sektor perikanan di Indonesia menunjukkan tren positif. Data Triwulan III tahun 2023 menunjukkan jumlah investasi mencapai Rp9,56 triliun, dengan PMDN sebesar Rp5,32 triliun, PMA sebesar Rp1,4 triliun, dan kredit investasi sebesar Rp2,84 triliun.
Berdasarkan bidang usaha, investasi terbesar terjadi pada pengolahan ikan sebesar Rp3,65 triliun, diikuti oleh budidaya perikanan sebesar Rp2,6 triliun, pemasaran sebesar Rp1,95 triliun, penangkapan ikan sebesar Rp1,18 triliun, dan jasa perikanan sebesar Rp186,51 miliar.