Monitorday.com, – Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Maret tahun lalu, tingkat keterisian penumpang (load factor) Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar – Parepare telah mencapai 75 persen. Ini menandakan peningkatan signifikan minat masyarakat di Sulawesi untuk beralih menggunakan angkutan massal, khususnya kereta api.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan hal ini setelah meninjau proyek KA Makassar-Parepare pada Rabu (21/2). Proyek ini, sebagai salah satu proyek strategis nasional, menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi, mulai dari selatan (Makassar) hingga Sulawesi Utara (Manado).
Kereta api Makassar – Parepare, dengan empat perjalanan setiap harinya dan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi, telah melayani sebanyak 259.994 penumpang hingga Februari 2024. Waktu tempuh maksimal dua jam per perjalanan.
“Kami berharap minat masyarakat di Sulawesi semakin tinggi menggunakan kereta api, dan beralih dari kendaraan pribadi,” ujar Menhub.
Menhub juga memeriksa pembangunan prasarana perkeretaapian untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Makassar – Parepare antara Mandai – Palanro.
“Tahun ini, ada beberapa prasarana yang akan dibangun, di antaranya overpass Tonasa yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan serta pengadaan dan pemasangan peralatan di Depo Maros,” jelas Menhub.
Selain itu, pembangunan jalan akses dan fasilitas pendukung di stasiun lintas Makassar – Parepare juga akan dilakukan, termasuk fasilitas keselamatan di emplasemen Stasiun Mandai dan Jalan Damai Ongkoe.
Dalam kunjungan tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah menandatangani Nota Kesepakatan tentang Peningkatan Keselamatan pada Perlintasan Tidak Sebidang Jalur Kereta Api antara Mandai – Maros.
“Rencana akses Ongkoe didesain untuk mengoptimalkan fungsi jalan, sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api dan mengoptimalkan panjang spoor efektif track Stasiun Mandai. Yang tak kalah penting, dampak kecelakaan kereta api dengan kendaraan lain pun bisa dimitigasi dengan adanya pembangunan ini,” tambah Menhub.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono, dan Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Fathir P Siregar.
- * Sumber Kementerian Perhubungan