Monitorday.com – Memperingati hari jadi ke-12, PT Pupuk Indonesia (Persero) tetap komit dalam meningkatkan produktivitas pertanian serta menjaga ketahanan pangan melalui inovasi. Perusahaan ini berhasil memenuhi 100% target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.
Pada 2023, Pupuk Indonesia mampu mencatat kinerja positif di tengah tantangan global, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga pupuk. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan, “Pupuk Indonesia berhasil melewati 2023, bukan hanya bertahan namun mampu berkembang secara positif. Tahun ini, kami akan tetap teguh pada komitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan melalui inovasi dan kinerja terbaik.”
Pada tahun yang sama, Pupuk Indonesia berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi, termasuk 11,6 juta ton pupuk dan 7,1 ton non-pupuk. Upaya distribusi juga dioptimalkan dengan digitalisasi proses penebusan pupuk menggunakan aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Aplikasi I-Pubers adalah hasil kolaborasi antara Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian, memudahkan petani dalam penebusan pupuk subsidi. Implementasi telah mencapai 100% secara nasional per 1 Februari 2024, tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh negeri.
Rahmad juga menyoroti pentingnya pupuk berbasis gas (nitrogen) dalam produktivitas pertanian. Hingga 11 Maret 2024, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan stok pupuk subsidi dan non-subsidi sebesar 1,78 juta ton untuk mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
“Dengan jumlah stok yang telah kami siapkan, kami berharap mampu mendukung produktivitas pertanian Indonesia dan menopang ketahanan pangan nasional,” ungkap Rahmad.
Pupuk Indonesia juga berencana untuk menargetkan program MAKMUR secara lebih masif guna mendorong kemandirian petani. Dalam pengembangan usaha, perusahaan telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif strategis, termasuk peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga terus menjalankan prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dengan melakukan dekarbonisasi bisnis dan mengembangkan bisnis baru yang lebih ramah lingkungan, seperti clean ammonia.
“Kami akan terus berupaya memberikan dampak positif dan berkelanjutan pada industri pupuk dan petrokimia,” tambah Rahmad.