Monitorday.com – Laporan terbaru lembaga pangan PBB mengungkapkan bahwa 96% orang di Gaza menghadapi “tingkat kelaparan yang ekstrem,” sementara hampir setengah juta orang berada dalam kondisi bencana.
Sebuah laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) menunjukkan 96% penduduk Gaza menghadapi tingkat kelaparan ekstrem akibat blokade ketat ‘Israel’.
Laporan tersebut mengungkapkan sekitar 2,13 juta orang di Jalur Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan akut, termasuk hampir 343.000 orang yang mengalami kerawanan pangan katastropik.
Program Pangan Dunia menyatakan hal ini menunjukkan pentingnya akses berkelanjutan ke seluruh wilayah Gaza.
Laporan IPC di Gaza menemukan bahwa 96 persen populasi menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat krisis atau lebih tinggi, dengan hampir setengah juta orang berada dalam kondisi bencana.
Risiko kelaparan tinggi tetap ada di seluruh Jalur Gaza selama konflik berlanjut dan akses kemanusiaan dibatasi.
Lebih dari 495.000 orang masih menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah, menurut IPC.
Permusuhan baru sejak awal serangan Israel ke Rafah dan pengungsian yang berulang kali terjadi terus meningkatkan kerentanan masyarakat.
Entitas Zionis ‘Israel’ menghadapi kecaman internasional di tengah berlanjutnya serangan brutal di Gaza sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh Hamas.
Lebih dari delapan bulan setelah serangan ‘Israel’ ke Gaza, sebagian besar wilayah terkepung itu hancur dan kekurangan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
‘Israel’ diyakini melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah.
Lebih dari 1 juta orang Palestina telah mencari perlindungan dari perang di Rafah sebelum diserang pada 6 Mei lalu.