Connect with us

Sportechment

Misteri Petakan Putih di Perairan Bahama: Penelitian Terbaru dan Temuan Menarik

Published

on

Para ilmuwan sedang menghadapi misteri yang menarik di perairan Bahama: petakan putih misterius yang terus bermunculan dan membuat keheranan. Fenomena ini terbentuk akibat peristiwa “whiting” yang mencakup area luas, dan meskipun telah dilakukan uji sampel yang menunjukkan kandungan kalsium karbonat di sekitarnya, penyebab pastinya masih belum dapat dijelaskan.

Untuk mencari jawabannya, tim peneliti dari University of South Florida (USF) menggunakan gambar satelit Aqua NASA yang diambil dari tahun 2003 hingga 2020. Mereka mengamati perubahan warna di Bahama Bank serta aliran petakan putih tersebut. Dengan bantuan algoritma machine learning, mereka menganalisis data yang terkumpul selama periode tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena whiting semakin sering terjadi selama dekade terakhir, mencapai puncaknya pada tahun 2015. Menariknya, hal ini bertentangan dengan teori yang mengaitkan penurunan pH laut dengan penurunan fenomena whiting, karena penelitian menunjukkan bahwa petakan putih semakin banyak muncul ketika pH laut menurun dan suhu meningkat.

Selain itu, penelitian juga menemukan variasi dalam ukuran dan durasi kemunculan petakan putih tersebut. Ada yang terlihat hanya beberapa hari sebelum menghilang, sementara yang lain bertahan hingga tiga bulan. Selain itu, terdapat perbedaan skala perubahan warna, dengan peristiwa terbesar terjadi pada tahun 2014-2015 yang meluas hingga lebih dari 150 mil persegi.

Namun, meskipun telah dilakukan penelitian yang mendalam, penyebab pasti fenomena whiting ini masih belum dapat dipastikan. Ada spekulasi bahwa mikroorganisme laut atau arus yang menyeret sedimen kalsium karbonat ke permukaan laut mungkin menjadi penyebabnya, tetapi teori-teori ini masih perlu dibuktikan melalui studi lanjutan.

Dengan demikian, meskipun masih banyak misteri yang belum terpecahkan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang fenomena alam yang menarik dan kompleks di perairan Bahama, dan menunjukkan pentingnya untuk terus melakukan penelitian lapangan guna memahami fenomena tersebut secara lebih mendalam.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News54 minutes ago

PLN Sabet Penghargaan Communications Strategist Award 2024

Sportechment2 hours ago

STY Buka Akademi Sepak Bola di Indonesia, Cetak Bibit Unggul untuk Timnas

News2 hours ago

Pesan Mendikdasmen di Acara Penguatan Karakter Duta SMA 2024

Sportechment3 hours ago

Sabar/Reza Lolos ke Final China Masters 2024: Perjalanan Mimpi yang Jadi Nyata

Sportechment3 hours ago

Duh! Erling Haaland Terancam Penjara di Swiss, Kasusnya Jadi Sorotan

Sportechment5 hours ago

Roziana Cindy Rilis Single “Paling Sejati”, Libatkan Musisi Ade Govinda

Sportechment5 hours ago

Gandeng Sang Kekasih, Maarten Paes Nikmati Liburan di Bali

Perkebunan1 day ago

PTPN IV Regional III Raih SNI Awards 2024 Berkat Kategori Ini

News1 day ago

Wapres Gibran Minta PPDB Zonasi Dihapus, Mendikdasmen Respon Begini

Sportechment1 day ago

Wow! Neymar Beli Penthouse Seharga Rp 866 Miliar di Dubai

Sportechment1 day ago

Kata-kata Bojak Hodak Usai Persib Bandung Sukses Amankan 3 Poin di Kandang

Sportechment1 day ago

FIFA Club Management Workshop, Erick Thohir: Perkuat Posisi Sepak Bola Indonesia di Pentas Dunia,

Ruang Sujud1 day ago

Luar Biasa! Trump Pilih Sosok Muslim Ini Sebagai Anggota Kabinet

News1 day ago

Presiden Iran Umumkan Kepindahan Ibukota Dari Teheran

Ruang Sujud1 day ago

Keren! Mahasiswa UGM Gelar Deklarasi Anti Miras

Ruang Sujud2 days ago

Alhamdulillah! Ribuan Narapidana Maroko Ini Jadi Penghafal Al Qur’an

News2 days ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News2 days ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment2 days ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas2 days ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima