Monitorday.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa pasar modal Indonesia terus menunjukkan stabilitas yang kuat meskipun perekonomian global sedang dilanda ketidakpastian akibat tensi geopolitik dan penyesuaian harga komoditas.
“Selama 47 tahun, Pasar Modal Indonesia telah mampu beradaptasi dan terus berkembang, sehingga tetap menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujar Mahendra di Jakarta pada Selasa (13/8).
Hingga 9 Agustus 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada level 7.257 poin, dengan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp12.302 triliun, mencatatkan pertumbuhan 5,38 persen year to date (ytd).
OJK terus mendorong penguatan integritas dan perluasan inklusi keuangan di pasar modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Mahendra menegaskan komitmen OJK dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan investor melalui transparansi serta integritas, sekaligus memperluas akses ke pasar modal bagi masyarakat yang lebih luas.
“Kami tetap berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” tambahnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menambahkan bahwa IHSG sempat mencapai titik tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 7.433 poin, dengan nilai kapitalisasi pasar tertinggi mencapai Rp12.469 triliun pada 28 Mei 2024.
Selain itu, Indeks Obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mencatat pertumbuhan sebesar 3,29 persen ytd pada 8 Agustus 2024, mencapai level 386,94.
Penghimpunan dana di pasar modal Indonesia juga terus mengalami peningkatan.
Hingga 9 Agustus 2024, OJK telah memberikan Pernyataan Efektif atas 132 Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dengan total nilai mencapai Rp1.309 triliun.
Dari jumlah tersebut, 28 emiten baru, termasuk 27 emiten saham dan satu emiten efek bersifat utang/sukuk, berhasil masuk ke pasar.
Selain itu, penggalangan dana oleh UKM melalui Securities Crowdfunding (SCF) turut meningkat, dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp1,15 triliun dari 579 UKM hingga 30 Juli 2024.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga terus bertambah secara signifikan, dengan total investor mencapai 13,43 juta, meningkat 10,4 persen (ytd).
Sebagian besar investor ini, yaitu 55,38 persen, berusia di bawah 30 tahun, menunjukkan kesadaran yang semakin tinggi di kalangan muda akan pentingnya berinvestasi di pasar modal sejak dini.