Monitorday.com – Pemerintah akan mengalokasikan hampir Rp20 triliun untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, termasuk renovasi sekolah, penyediaan fasilitas sanitasi (MCK), serta akses air bersih.
Langkah ini sejalan dengan program revitalisasi sekolah dan madrasah guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Kamis (30/1), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya fasilitas sanitasi di sekolah.
Fasilitas cuci tangan, misalnya, akan disediakan guna mendukung kebersihan siswa, terutama saat menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Oleh karena itu, anggaran untuk renovasi dan perbaikan sekolah akan terus ditingkatkan. Tahun ini, kami mulai dengan mendekati Rp20 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyusun Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025.
Program ini bertujuan mempercepat Wajib Belajar 13 Tahun dan meningkatkan pemerataan akses pendidikan. Targetnya mencakup 9.300 sekolah dan 2.120 madrasah dari berbagai jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta.
Pelaksanaan revitalisasi ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 1.380 sekolah/madrasah, sementara tahap kedua menyasar 10.040 sekolah/madrasah.
Pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, berdasarkan usulan dan data Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kemendikbudristek serta Kementerian Agama.
Secara keseluruhan, APBN 2025 mengalokasikan Rp724,3 triliun untuk sektor pendidikan, yang disalurkan melalui tiga jalur utama:
- Belanja Pemerintah Pusat (BPP): Rp297,2 triliun – untuk Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, serta tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS.
- Transfer ke Daerah (TKD): Rp345,1 triliun – mencakup Bantuan Operasional Sekolah (BOS), BOS PAUD, TPG, dan DAK fisik pendidikan untuk revitalisasi sarana sekolah dan perpustakaan.
- Pembiayaan: Rp80 triliun – dialokasikan untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), beasiswa gelar dan non-gelar, serta pendanaan riset.
Dengan alokasi dana yang besar dan program revitalisasi yang masif, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas dan akses pendidikan bagi seluruh siswa di Indonesia.