Monitorday.com – Nama Amrozy Abdillah tercatat sebagai salah satu peserta seleksi calon imam Masjid Uni Emirat Arab (UEA) 2024.
Pria berusia 22 tahun ini membuktikan dirinya mampu bersaing di kancah internasional meskipun dengan keterbatasan pada pendengarannya.
Pria kelahiran 1998 ini memiliki keterbatasan pada sistem pendengarannya.
Namun, ia berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ini tidak bisa menghentikan langkahnya.
Sederet prestasi, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis berhasil ditorehkan Amrozy.
Amrozy juga harus melewati serangkaian tes hingga akhirnya Isa melewati tahap akhir Seleksi Calon Imam Masjid.
“Sangat bersyukur bisa tenang dan tidak grogi saat test wawancara di depan tiga Syekh dari UEA,” ujar Amrozy.
Seleksi Tahap III Calon Imam Masjid asal Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) ini digelar di Jakarta, Rabu-Jumat (10-12/7/2024).
Dalam seleksi ini, Kemenag menghadirkan tiga penguji dari UEA, yakni Syekh Taleb Alshehhi, Syekh Abdulla Alrashdi, dan Syekh Anas Najib Alaoui.
Seleksi sebagai imam masjid UEA bukanlah hal baru bagi Amrozy.
Ia sudah terlatih mengikuti berbagai kompetisi dalam skala nasional maupun internasional.
Amrozy aktif di dunia Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
Ia tercatat sebagai Juara II Cabang Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) 30 Juz, MTQ tingkat provinsi DKI Jakarta 2017.
Pada gelaran MTQ 2019 dan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) 2020 tingkat Provinsi DKI Jakarta, Amrozy berhasil meraih juara I Cabang MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab.
Pada STQ Nasional 2021 di Sofifi, Maluku Utara, Amrozy berhasil menyabet juara II cabang MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab.
Kini Amrozy tengah mempersiapkan diri untuk melangkah ke tahap berikutnya yakni menuju UEA.
Ia yakin, semua hasil yang dicapainya ini atas kehendak Allah SWT sekaligus mendapat keberkahan dari mencintai Al-Qur’an.
Kemampuannya dalam bidang tarik suara Islami telah dilakoni sejak masih kecil.
Amrozy mengawali dunia tarik suara Islami dengan berlatih dan belajar menghafal Juz 30 Al-Qur’an.
Pada 2015, Amrozy mulai menghafal Al-Qur’an dan ia berhasil hafiz di tahun 2017.
Lulus dari pesantren, ia melanjutkan sekolah formalnya di SMA Handayani, Bekasi, Jawa Barat.