Connect with us

Review

Pinjol Dicerca, Student Loan Mengemuka

Muchlas Rowi

Published

on

Institut Teknologi Bandung (ITB) jadi sorotan ketika sejumlah mahasiswanya terjebak dalam jeratan pinjaman online (pinjol). 

Didorong kebutuhan mendesak dan kurangnya pemahaman tentang risiko pinjol, banyak mahasiswa yang akhirnya mengalami kesulitan finansial lebih besar karena bunga yang mencekik dan praktik penagihan yang agresif.

Kasus ini mencerminkan realitas yang dihadapi banyak mahasiswa di seluruh Indonesia, dimana kemudahan akses pinjol sering kali mengaburkan bahaya yang mengintai. 

Pinjaman online menawarkan solusi jangka pendek yang menggoda, tetapi tanpa perencanaan yang matang, mahasiswa dapat terjerumus dalam lingkaran utang yang sulit keluar. 

Di sinilah pentingnya memahami opsi yang lebih aman dan terstruktur, seperti student loan atau pinjaman pendidikan. Berbeda dengan pinjol, student loan dirancang khusus untuk kebutuhan pendidikan dengan syarat dan ketentuan yang lebih berpihak pada mahasiswa.

Student loan adalah pinjaman yang diberikan kepada mahasiswa untuk membiayai pendidikan mereka. Pinjaman ini biasanya memiliki bunga rendah dan waktu pengembalian yang fleksibel.

Beda dengan pinjol, student loan dirancang khusus untuk kebutuhan pendidikan dan memiliki regulasi yang ketat untuk melindungi peminjam.

Kenapa kita perlu studen loan? Karena mahasiswa memerlukan dukungan pemerintah untuk dapat mengakses pendidikan tinggi. 

Ini sesuati dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa…”, dan Pasal 32 ayat [1] UUD 1945 bahwa “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”

Pendidikan dengan begitu merupakan poin penting yang harus diperhatikan dan diberikan dukungan secara penuh.

Sayangnya, peluang pemanfaatan program student loan masih terganjal aturan Pasal 76 UU Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendidikan Tinggi. Beleid ini melarang adanya pinjaman dana dengan bunga. 

Padahal, di negara-negara lain student loan ini sudah berjalan dan banyak membantu warganya mengakses pendidikan tinggi. 

Di Inggris misalnya, student loan dijalankan oleh Student Loan Company. Plafon yang diberikan mulai dari £9250 per tahun (full time) hingga £11.100 untuk akselerasi.

Skemanya, berupa ICL [Income Contingent Loan]. Dimana pembayaran dilakukan berdasarkan pendapatan si peminjam setelah lulus kuliah. Dan tenornya bisa beragam, mulai dari 30 hingga 40 tahun.

Menariknya, student loan di Inggris lebih fleksibel dan berbunga ringan. Selain ada potongan, juga bisa terjadi pemutihan jika pinjaman melewati masa tenor.

Karena lebih liberal, student loan di Amerika lebih berorientasi profit. Namanya Federal Student Aid. 

Program ini didisain menggunakan skema TBRL [Time Based Repayment Loant]. Yaitu mahasiswa diharuskan membayar jumlah pinjaman sekaligus dengan bunganya dalam dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. 

Kerja atau tidak, mahasiswa atau orangtua diwajibkan membayar pinjaman tersebut setelah kelulusan tiba. Bunganya cukup lumayan, mencapai 5,5 persen.

Baik model ICL maupun TBRL sebetulnya bisa diterapkan. Tinggal disesuaikan dengan krakteristik peminjamnya. Yang pasti proses bisnisnya sebisa mungkin dapat menggunakan ekosistem pembiayaan yang sudah eksisting.

Bank-bank yang selama ini banyak berkecimpung dengan UMKM dan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah menjadi prioritas penyalur program pinjaman pendidikan. 

Sementara untuk penjaminnya, bisa dimulai oleh PT Jamkrindo. Perusahaan penjaminan terbesar dan memiliki peran strategis untuk menjembatani UMKM feasible memperoleh akes pembiayaan.

Meski begitu, seluruh private sector yang memenuhi kriteria tentu dapat berpartisipasi dalam program ini.

Dengan hadirnya program student loan, diharapkan mahasiswa tidak lagi harus menghadapi beban finansial yang berat atau terjebak dalam lingkaran utang pinjol. 

Program ini tidak hanya membantu mahasiswa menyelesaikan pendidikan mereka dengan tenang, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News5 hours ago

Larang Keras Anak Buah Judi Online, Jaksa Agung Terbitkan Surat Edaran

News5 hours ago

NasDem Puji Kaesang Rajin Salat Jumat, PSI Bilang Begini

News5 hours ago

PAN Pastikan Tak Akan Usung Anies di Pilkada Jakarta

News5 hours ago

82 Anggota DPR RI Terlibat Judi Online, Segera Diproses MKD

News5 hours ago

KLHK Raih Penghargaan Internasional untuk Inovasi Pelayanan Publik

News6 hours ago

Pemerintah Perlu Wajibkan Biaya Pengendalian Polusi bagi PLTU

News6 hours ago

Mendagri Siapkan Langkah Tegas bagi Kepala Daerah Terlibat Judi Online

News6 hours ago

BNPT Klaim Tak Ada Serangan Teroris Terbuka Selama 2023-2024

News6 hours ago

Pemerintah Resmikan Smelter Tembaga Terbesar Milik Freeport di Gresik

News6 hours ago

Konsulat RI Berhasil Pulangkan Nelayan Indonesia yang Ditangkap Australia

News7 hours ago

Fraksi PAN DPR Siap Tindak Tegas Anggota Terlibat Judi Online

News7 hours ago

Jokowi Pilih Sendiri Lokasi Rumah Pensiun di Karanganyar

News7 hours ago

Upaya Pertamina Perluas Distribusi BBM ke Pelosok Dapat Apresiasi

News7 hours ago

BUMN Didorong Belanja Produk Lokal Lewat Platform Digital UMKM

News7 hours ago

Benarkah PBB Bakal Menarik Diri dari Gaza?

News11 hours ago

Ribuan Anggota DPR Main Judi Online, Formappi: MKD Jangan Jadi Penonton

News11 hours ago

Tingkatkan Keselamatan, PT KAI DAOP 1  Lakukan Terobosan Spektakuler

Sportechment12 hours ago

Laga Penentuan Juara Grup, Timnas Indonesia U-16 Hadapi Laos Hari Ini

Logistik12 hours ago

ASDP Mulai Upgrade Fasilitas di Pelabuhan Merak, Apa Saja?

Sportechment12 hours ago

Sang Putra Sebut Rizky Ridho, Ini Reaksi Tak Terduga Rizky Billar