Lianne, seorang wanita berusia 29 tahun, merasakan kekecewaan mendalam ketika menyadari bahwa pasangannya tidak mampu menangani tugas rumah tangga. Dari mencuci pakaian hingga merapikan tempat tidur, sang suami tak menunjukkan kontribusi yang memadai. Hal ini tak hanya memengaruhi hubungan mereka, tetapi juga menurunkan gairah seksual Lianne.
Fenomena seperti yang dialami Lianne ternyata tak jarang terjadi. Banyak pria heteroseksual terbiasa menerima pelayanan tanpa memberikan kontribusi setara dalam tugas-tugas rumah tangga, yang sering disebut sebagai “man-child” atau “bayi gede”. Para peneliti menemukan bahwa ketidakmampuan pria membantu pasangannya di rumah dapat menurunkan libido perempuan.Penelitian Mengungkap Dampak Ketidakadilan GenderSebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behaviour menunjukkan korelasi antara pembagian tugas rumah yang tidak adil dengan penurunan gairah seksual perempuan. Para peneliti menemukan bahwa ketidaksetaraan ini dapat membuat perempuan merasa seperti merawat anak-anak, bukan pasangan romantis.Faktor-faktor seperti stres atau hormon sering disalahkan sebagai penyebab penurunan libido. Namun, penelitian ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan konteks ketidakadilan gender yang lebih luas.Beban Ganda dan KelelahanBagi beberapa perempuan, seperti Emme Witt (48 tahun), kesulitan dalam menjalankan tugas rumah tangga seolah menjadi beban ganda di atas tanggung jawab merawat anak. Hal ini dapat memicu rasa kelelahan, bahkan hingga menurunkan hasrat seksual terhadap pasangan.Peran Pola Asuh dan Ekspektasi GenderJordan Dixon, seorang psikoterapis, menekankan bahwa pola asuh dan ekspektasi gender heteronormatif dapat memainkan peran penting dalam dinamika hubungan yang tidak seimbang ini. Pria terbiasa menjadi “man-child”, sedangkan perempuan diharapkan menjadi pengurus keluarga.Membangun Hubungan yang Setara dan MemuaskanNamun, masih ada harapan untuk menyelamatkan hubungan dari pola perilaku ini. Langkah penting yang dapat dilakukan adalah dengan bersungguh-sungguh menyeimbangkan pembagian tugas rumah tangga dan memberikan dukungan emosional yang baik untuk pasangan. Hal ini tak hanya tentang menjaga keharmonisan dalam hubungan, tetapi juga memperkuat kualitas kehidupan seksual bersama.Dengan kesadaran akan peran gender dan komitmen untuk menciptakan hubungan yang setara, para pasangan dapat mengatasi tantangan ini dan membangun hubungan yang lebih memuaskan secara emosional dan seksual.Tips untuk Pasangan:
- Bicarakan secara terbuka tentang ekspektasi dan frustrasi Anda dalam hal pembagian tugas rumah tangga.Buatlah daftar tugas dan bagilah tanggung jawab secara adil.Saling mendukung dan bantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga.Luangkan waktu untuk bersantai dan menikmati kebersamaan tanpa beban pekerjaan rumah tangga.Pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti terapi pasangan jika Anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah ini.
Dengan usaha dan kerjasama dari kedua belah pihak, pasangan dapat mencapai keseimbangan ideal dalam hubungan mereka dan meningkatkan kualitas hidup seksual mereka.