BUKAN hal yang mudah untuk dapat berdakwah di tengah-tengah masyarakat musyrik pada saat jahiliyah, ketika patung dan berhala-berhala masih merajalela dalam diri dan benak orang-orang Quraisy. Tapi berbeda dengan Abu Bakar. Atas izin Allah ‘Azza wa Jalla, keberanian dan kecerdasannya turut serta dalam menyampaikan agama yang dibawa oleh Rasululullah, telah membawakan hasil dan perubahan yang besar.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar membangun masjid di halaman rumahnya, yang digunakan untuk shalat, membaca al-Qur’an serta sebagai sarana dakwah kepada orang-orang yan berada di lingkungannya.
Tempat yang tersebut menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di lingkungan Abu Bakar. Sehingga membuat mereka penasaran mengenai aktivitas apa yang biasa dilakukan oleh Abu Bakar di tempat tersebut.
Selain itu Abu bakar juga sukses membawa keluarganya masuk Islam, sekalipun salah satu anaknya yaitu Abdurrahman masih dalam kemusyrikian, tetapi anggota keluarganya yang lain telah masuk Islam.
Kesuksesan dakwahnya ditunjang karena sikapnya mulia yang dimilikinya, seperti ketulusan, kejujuran, murah hati, sederhana, dan ramah dalam bermuamalah. []