Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) Polri sedang mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan penimbunan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan. Tindakan ini diambil untuk mencegah terjadinya kelangkaan yang dapat berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
Wadirtipideksus Bareskrim Polri, Kombes Samsul Arifin, menyatakan bahwa perintah untuk mengantisipasi penimbunan bahan pokok sudah disampaikan kepada satgas-satgas di berbagai daerah. “Itu yang kami lakukan, kami juga sudah memberikan instruksi kepada satgas-satgas daerah untuk tim selalu cek di pasar-pasar, kemudian di distributor supaya tidak ada indikasi penimbunan terhadap bahan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Samsul kepada wartawan, Sabtu (27/1).
Samsul menyebut, saat ini tim Satgas Pangan Polri juga telah turun langsung ke beberapa wilayah untuk melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok hingga kenaikan harga.
Sejauh ini, kata Samsul, ada beberapa harga bahan pokok yang mulai mengalami kenaikan. Yakni, daging dan telur.
“Nah, kami bekerja sama dengan Kementerian Lembaga, saat ini tim juga masih di lapangan untuk memonitor kemudian melihat juga situasi di pasar, supaya antara produsen dengan distributor ini tidak terlalu jomplang, sehingga masyarakat tidak mendapat kendala tentang pangan,” jelas dia.
Untuk itu, Satgas Pangan Polri akan fokus untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok, dengan memantau proses distribusinya. Sebab, ada faktor lain yang bisa menyebabkan kenaikan harga, salah satunya cuaca.
“Semua ada harga acuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Yang paling ideal adalah mendekatkan ke harga acuan itu, supaya kalaupun memang ada kenaikannya tidak terlalu tinggi, barangnya ada, itu yang harus kita pastikan dulu, stoknya ada, sehingga masyarakat bisa memperoleh bahan makannya, itu yang paling utama,” tutur Samsul.
“Kalau harga ini kan ada pengaruh cuaca, ada pengaruh gagal panen itu juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap harga-harga di pasaran,” lanjutnya.