Connect with us

Sportechment

Shin Teong, Pelatih Kontroversial yang Terus Menuai Kritikan

Avatar

Published

on


Sejak ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Teong terus menjadi pusat perbincangan dan kontroversi. Meskipun telah mengangkat permainan skuad Garuda, pelatih asal Korea ini terus mendapat kritikan tajam yang datang dari berbagai kalangan.

Kritik pertama yang dialamatkan kepada Shin Teong adalah terkait keputusan-keputusan taktisnya yang dianggap anti-mainstream. Salah satunya adalah pemilihan Elkan Bagot sebagai striker, yang meskipun menuai gol ke gawang Jepang, tetap saja mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk dari pundit lokal seperti Justinus Laksana.

Tommy Welly, seorang ahli sepak bola yang juga anggota Sosok Pahlawan, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keberhasilan Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia. Menurutnya, keberhasilan ini lebih karena faktor keberuntungan daripada kinerja yang sesungguhnya. Welly bahkan menyindir bahwa janji Shin Teong untuk meraih hasil maksimal, seperti draw lawan Irak dan menang lawan Vietnam, tidak tercapai.

Kritik pedas juga datang dari Yusuf Kurniawan, seorang pengamat sepak bola Indonesia, yang menyindir Shin Teong karena memanggil semua pemain keturunan. Menurutnya, pemain lokal harus diberi kesempatan untuk berprestasi, bukan hanya mengandalkan pemain naturalisasi.

Namun, kritikan terhadap Shin Teong tidak hanya terkait dengan keputusan taktis. Pelatih berumur 53 tahun ini sempat menghadapi kesulitan dalam memanggil pemain dari klub-klub Liga 1. Banyak klub lokal, seperti PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta, mengungkapkan protes karena pemain kuncinya dipanggil ke Timnas.

Shin Teong juga terlibat dalam kontroversi dengan Thomas Doll, pelatih asal Jerman. Shin Teong batal hadir dalam diskusi virtual antara Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, yang membuat Doll marah besar dan menyebutnya sebagai “badut.”

Meskipun terus mendapat kritikan, Shin Teong tetap yakin dengan keputusan-keputusannya. Dia bahkan memotivasi pemain Indonesia untuk berkarir di luar negeri, walaupun hal ini menuai kritik dari Fahri Husaini, mantan pelatih Timnas Indonesia U16, yang menyatakan bahwa pemain lokal tidak harus terburu-buru bermain di luar negeri.

Dengan semua kritikan yang mengelilingi Shin Teong, pertanyaan yang muncul adalah apakah pelatih kontroversial ini dapat terus memperbaiki kelemahan Timnas Indonesia ataukah kritikan akan menggantikan kesuksesan yang sudah dicapainya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *