Review
Solusi Digitalisasi Pertanian INDICO Menuju Ekosistem Pangan Digital
Pentingnya dukungan teknologi dalam menghadapi tantangan pertanian seperti produktivitas rendah, infrastruktur yang kurang memadai, perubahan iklim, fluktuasi pasokan, dan limbah pangan tidak bisa diabaikan.
Published
6 months agoon
Poin Penting:
- Pembangunan Ekosistem Pangan Solid: Menyelesaikan akar permasalahan sektor pertanian melalui kolaborasi dan peningkatan nilai tambah.
- Implementasi Teknologi Relevan: Menjawab tantangan produktivitas, infrastruktur, dan perubahan iklim dengan teknologi cerdas.
- Efisiensi Produksi dan Distribusi: Mengoptimalkan proses pertanian dan distribusi untuk ketahanan pangan berkelanjutan.
INDICO, anak perusahaan Telkomsel, berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional dengan membangun platform inovatif di sektor pertanian. Melalui implementasi smart farming dalam Digital Food Ecosystem (DFE), INDICO berharap dapat menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan bagi sektor pertanian Indonesia.
CEO INDICO, Andi Kristianto, menyampaikan bahwa pembangunan ekosistem pangan yang solid sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan mendasar di sektor pertanian. Menurutnya seluruh komunitas pertanian dapat saling merangkul, melengkapi, dan menciptakan added value terhadap satu sama lain.
Pentingnya dukungan teknologi dalam menghadapi tantangan pertanian seperti produktivitas rendah, infrastruktur yang kurang memadai, perubahan iklim, fluktuasi pasokan, dan limbah pangan tidak bisa diabaikan. DFE bertujuan memberikan solusi teknologi canggih yang relevan bagi para petani. Pilot project DFE di Selogiri, Jawa Tengah, menunjukkan hasil positif dengan keberhasilan panen 200 ton gabah dari 40 hektar lahan sawah di tengah ancaman kekeringan. Inovasi ini membantu sekitar 50 petani meningkatkan kualitas dan nilai komersial hasil pertanian mereka.
Inovasi digital dan teknologi yang diterapkan oleh DFE tidak hanya meningkatkan efisiensi biaya dan tenaga, tetapi juga berupaya menjawab tantangan nyata yang dihadapi oleh petani dan pelaku bisnis pertanian. Andi menambahkan, “Melalui DFE, kami berusaha menjawab tantangan nyata petani dan pelaku bisnis di sektor pertanian. Kami berharap inovasi yang lahir dari DFE dapat menjamin ketersediaan bahan pangan yang stabil di pasar dan menciptakan model rantai pasokan yang efisien.”
Menurut Tomy Perdana, Guru Besar Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, fokus pada pengembangan ekosistem digital pangan dari hulu ke hilir dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi ketahanan pangan nasional. Indonesia memiliki populasi melimpah dan kekayaan hayati yang beragam, yang menjadi landasan kuat untuk pengembangan ekosistem digital pangan.
Ada tiga faktor utama dalam pengembangan ekosistem digital pangan: pertanian kontrak (contract farming) untuk menghubungkan produksi dengan pasar, teknologi digital (smart farming) agar petani bekerja lebih optimal dan efisien, serta simpul pangan (food hubs) untuk distribusi yang lebih efisien dan terkoordinasi. Menurut Tomy, meskipun smart farming penting, itu baru langkah awal dan bagian dari solusi yang lebih besar untuk mengatasi masalah di sektor pertanian Indonesia.
DFE telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kerja sektor pertanian di Indonesia. Dengan pendekatan yang terintegrasi, DFE mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani, mulai dari produksi hingga distribusi. Teknologi digital memungkinkan monitoring yang lebih baik, prediksi cuaca yang akurat, dan manajemen lahan yang lebih efisien, sehingga petani dapat mengoptimalkan hasil panen mereka.
Selain itu, penggunaan teknologi smart farming membantu mengurangi limbah pangan dan meningkatkan kualitas produk pertanian. Petani dapat mengakses informasi real-time tentang kondisi tanaman, kebutuhan air, dan nutrisi, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat waktu dan efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan bahwa hasil pertanian memiliki nilai komersial yang lebih tinggi.
Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting dalam menciptakan ekosistem pangan yang solid dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi dan inovasi dari DFE, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai ketahanan pangan nasional yang lebih baik. Keberhasilan pilot project di Selogiri menjadi bukti konkret bahwa dengan pendekatan yang tepat, sektor pertanian Indonesia dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Dalam jangka panjang, pengembangan ekosistem digital pangan dapat menciptakan dampak positif yang luas, termasuk peningkatan kesejahteraan petani, penurunan harga pangan, dan stabilitas pasokan pangan. Dengan demikian, upaya INDICO melalui DFE tidak hanya membantu petani di lapangan, tetapi juga membawa perubahan besar bagi ketahanan pangan nasional.
Dengan komitmen dan dukungan yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan visi ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang berkualitas dan terjangkau. Digital Food Ecosystem adalah langkah maju yang penting dalam perjalanan ini, membuka peluang baru bagi sektor pertanian dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.