Connect with us

Review

Sosok Yang Berani Melawan Arus

Publik tidak banyak tahu bahwa Budi Arie pernah aktif di PDIP bahkan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dari Dapil III Jakarta.

Avatar

Published

on

Nama pria kelahiran 1969 ini lebih lekat dengan Relawan Projo daripada jabatannya saat ini sebagai Menteri. Ia mendirikan organisasi yang diklaim sebagai relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo, sejak Agustus 2013. Organ ini  berjuang mengumpulkan aspirasi pencapresan Jokowi sebelum dideklarasikan PDIP secara resmi, melawan arus pencapresan Megawati dengan wakil presiden Jokowi yang ramai saat itu.

Hubungan relawan dan partai memang tak selalu mulus. Itulah sepenggal episode perjalanan politik Pendiri dan Ketua Umum Projo yang diklaim sebagai organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo pada 2014 lalu. Tidak semua orang di partai-partai pendukung dan pengusung Jokowi happy dengan sepak terjangnya . Padahal, sebagai politikus, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta periode 2005-2010 dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Namun publik tidak banyak tahu bahwa Budi Arie pernah aktif di PDIP bahkan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif  dari Dapil III Jakarta. 

Karier politik alumni jurusan ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) ini moncer berkat konsistensinya dalam perjuangan. Sebelum menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie telah menempati posisi sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sejak 2019.

Budi banyak berkecimpung di dunia pers. Ia memulai sejak masih jadi aktivis di kampus. Ia pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa, dari tahun 1993 hingga 1994. Lalu, ia mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994 hingga 1996. Selanjutnya Budi pun aktif menginisiasi dan mendirikan surat kabar Bergerak pada tahun 1998 dan menjadi bagian penting suara kritis terhadap Orde Baru.

Budi Arie menjadi pendiri  Mingguan Ekonomi Kontan dan menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001. Ia juga sempat menduduki jabatan General Manager Tabloid Bangsa dari tahun 2008 hingga 2009. Mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesi Indonesia (MPI). 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *