Institut untuk Pembangunan Ekonomi dan Keuangan (Indef) memberikan dorongan kepada para Calon Wakil Presiden untuk mengadopsi strategi pertanian berkelanjutan guna mencapai ketahanan pangan di Indonesia. Pada Diskusi Publik bertema “Mengurai Gagasan Cawapres mengenai Isu Keberlanjutan” di Jakarta, Jumat (19/01/2024).
Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin, mengusulkan peran strategis pertanian berkelanjutan dalam mengatasi tantangan seperti keterjangkauan makanan bergizi, fluktuasi harga pangan, dan dampak El Nino terhadap pertanian.
“Titik temu dan sinergi harus dibangun termasuk reforma sistem input pertanian, subsidi pupuk langsung petani dan peta jalan pengembangan pupuk organik,” ujarnya.
Arifin menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan pertanian organik dan menerapkan pola tanam ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan petani. Strategi ini diharapkan dapat menghasilkan produk pangan yang lebih bergizi, berkualitas, dan menyehatkan badan. Selain itu, ia mengadvokasi inisiatif pembangunan pertanian yang melibatkan masyarakat, universitas, dan sektor usaha, dengan keterlibatan pemerintah yang tidak terlalu dominan.
Dalam menghadapi tantangan pertanian, Arifin menyarankan integrasi strategi pembangunan pertanian yang tangguh, melibatkan climate-smart agriculture (CSA), pertanian organik, dan pertanian presisi yang adaptif terhadap perubahan iklim. Ia juga menyoroti pentingnya reformasi sistem input pertanian, subsidi pupuk langsung kepada petani, dan peta jalan untuk pengembangan pupuk organik.
Pentingnya fokus pada penyehatan tanah melalui pola tanam ramah lingkungan, strategi demand-driven untuk produk pertanian organik, dan investasi di sektor sumber daya manusia pertanian juga menjadi sorotan. Arifin menekankan bahwa investasi modal manusia melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan secara sistematis akan membentuk masa depan pertanian yang berkelanjutan.
“Investasi modal manusia melalui trisula pendidikan, pelatihan, dan pertanian secara sistematis membangun masa depan pertanian berkelanjutan,” katanya.