Monitorday.com – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) meraih pencapaian positif dalam menjaga keuangan yang solid selama kuartal pertama tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, tingkat Non-Performing Financing (NPF) berhasil diturunkan dari 1,79% menjadi 1,66%, mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas portofolio pembiayaan.
Direktur Manajemen Risiko BRI Finance, Ari Prayuwana, menyatakan keberhasilan ini sebagai hasil dari langkah-langkah strategis yang telah diterapkan.
BRI Finance menerapkan penyaluran pembiayaan secara selektif dengan prinsip kehati-hatian serta memperkuat AR Management yang fokus pada kualitas pembiayaan.
Meskipun terjadi sedikit peningkatan NPF pada bulan April 2024 menjadi 1,68% akibat faktor eksternal seperti penurunan daya beli pasca-Lebaran dan keterlambatan pembayaran kewajiban oleh debitur, BRI Finance tetap optimis untuk menjaga rasio NPF stabil di bawah 2% hingga akhir tahun.
Untuk masa mendatang, BRI Finance telah mengembangkan strategi lanjutan, termasuk ekspansi bisnis secara selektif, penguatan teknologi risiko, budaya risiko, kebijakan, serta scoring yang lebih spesifik untuk segmen konsumer.
Mereka juga menargetkan pertumbuhan solid untuk pembiayaan segmen high yield (mobil bekas dan refinancing) hingga akhir tahun 2024.
Dengan keyakinan terhadap perluasan portofolio pembiayaan high yield segment di tengah tren ekonomi dan perubahan pasar, BRI Finance tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Melalui inovasi, penguatan digitalisasi, dan berbagai strategi bisnis, perusahaan siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Dengan demikian, BRI Finance tidak hanya meneguhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra terpercaya bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Mereka yakin akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.